Surya Paloh Tanggapi Santai Potensi Jokowi Dukung Prabowo dan Ganjar

Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat panen di Kebumen, Jateng, Kamis (9/3).
Penulis: Ade Rosman
Editor: Yuliawati
10/3/2023, 19.20 WIB

Pertemuan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Presiden Jokowi mendapat sorotan banyak pihak, dikaitkan dengan Pemilu 2024. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menilai sebagai sesuatu yang wajar bila muncul persepsi Presiden Jokowi memberikan dukungan terhadap Prabowo dan Ganjar pada Pilpres 2024.

“Bagus saja lah, dipromosi sama Presiden masa enggak bagus?” kata Paloh di Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (10/3).

Kabar Jokowi mendukung pasangan Prabowo dan Ganjar menguat ketika ketiganya tampak mesra dalam agenda panen raya padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3). Sekretariat Presiden membagikan foto ketiganya di tepi sawah. Tampak Jokowi dan Prabowo kompak mengenakan kemeja putih dan Ganjar berseragam dinas cokelat.

Ganjar Pranowo turut mengunggah foto bersama dengan Jokowi dan Prabowo di media sosial. Dia menyebut Indonesia siap menjadi lumbung pangan dunia.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Sadarestuwati meminta agar pertemuan di antara Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak dimaknai berlebihan. Dia menyebut pertemuan antara ketiga tokoh merupakan hal biasa..

"Jangan dimaknai terlalu berlebihan. Apalagi dikait-kaitkan dengan Pilpres," kata Sadarestuwati saat dihubungi Jumat (10/3).

Lebih jauh ia menyebut kunjungan Jokowi ke Kebumen Jawa Tengah merupakan kunjungan kerja sebagai Kepala Negara. Sedangkan Ganjar merupakan Gubernur Jawa Tengah yang menjadi tempat kedatangan Jokowi. Adapun Prabowo merupakan menteri di kabinet Jokowi - Ma’ruf Amin yang bertugas membantu presiden. 

Peluang Duet Ganjar - Prabowo di Pilpres 

Sebelumnya, pengamat politik dari Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai Ganjar dan Prabowo berpeluang diduetkan pada pemilihan presiden 2024. Ia menyebut pertemuan ketiga tokoh bisa saja bermakna penjajakan kepada masyarakat. 

“Iya peluangnya terbuka (duet Ganjar-Prabowo), kalau misalnya lawannya Anies Baswedan. Koalisi pemerintahan melawan oposisi," kata Saidiman. 

Lebih jauh Saidiman memperkirakan dalam konstelasi pemilihan presiden atau pilpres Ganjar akan menempati posisi calon presiden dengan Prabowo sebagai calon wakil presiden. Sebagai capres dan cawapres, Ganjar dan Prabowo memiliki dukungan elektabilitas yang tinggi berdasar beberapa lembaga survei.

Sadarestu mengatakan, untuk urusan capres dan cawapres PDIP sepenuhnya merupakan keputusan Megawati Soekarnoputri. Para kader akan menjalankan putusan Megawati. Adapun Jokowi dan Ganjar merupakan kader yang mendapat dukungan penuh dari PDIP saat maju di Pilpres dan Pilkada. 

"Hanya Ibu Ketua Umum dan Allah SWT saja yang tahu siapa calon Presiden dan calon Wakil Presiden yang akan diusung oleh PDIP hingga saat diumumkan nanti," kata Sadarestu. 

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023. PDIP berencana mengumumkan calon presiden pada 1 Juni 2024. 

Merujuk Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu. Partai yang mengajukan harus memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. PDIP telah memiliki tiket untuk bisa mengusung calon presiden tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain.

Reporter: Ade Rosman