Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, menggelar pertemuan tertutup di sela-sela acara pernikahan putra tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur, KH Agoes Ali Masyhuri atau juga dikenal dengan sapaan Gus Ali.
Selain mengatur agar kedua tokoh tersebut dapat bertemu, pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo ini juga mendoakan agar Muhaimin dan Prabowo berhasil dalam mencapai tujuan politiknya pada pelaksanaan Pemilu 2024.
"Pun (sudah), selesai," ujar Gus Ali usai mempertemukan Muhaimin dengan Prabowo di kediamannya, Komplek Ponpes Progresif Bumi Shalawat, Sidoarjo, Minggu (12/3) seperti dikutip Antara.
Pertemuan tertutup ini berlangsung sekitar 45 menit. Sejumlah petinggi partai memilih menunggu di tenda yang ada di luar kediaman Gus Ali. Di antara mereka adalah Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid, Waketum PKB yang juga Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Sekjen Hasanuddin Wahid, serta Ketua Fraksi PKB di DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal.
Sementara Letnan Jenderal TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin dan sejumlah tokoh Gerindra terlihat turut mendampingi Prabowo untuk menghadiri undangan pernikahan dari Gus Ali.
Usai pertemuan, Muhaimin atau Cak Imin, merasa senang atas terjadinya pertemuan dengan Prabowo yang diinisiasi Gus Ali. Apalagi keduanya mendapatkan doa restu dari tokoh NU tersebut, agar berhasil pada Pemilu 2024 mendatang sebagai calon presiden dan wakil presiden.
"Alhamdulillah Gus Ali mendoakan pasangan kita supaya sukses," ungkap Cak Imin kepada wartawan.
Akan tetapi, ketika sejumlah wartawan menanyakan kepastian kedua pimpinan partai ini untuk berpasangan, Muhaimin menjawab, "Moga-moga".
Senada dengan Cak Imin, Prabowo juga menyatakan senang dengan inisiatif Gus Ali untuk memberikan ruang mereka bertemu.
"Kita bersyukur, kita bertekad untuk selalu bekerja sama dengan baik supaya suasana negara dan bangsa sejuk, proses kenegaraan berjalan dengan sejuk, baik, dan damai," ujarnya.
Selain tokoh dari PKB dan Gerindra, terlihat pula sejumlah ulama NU pada acara ini. Mereka antara lain Pengasuh Ponpes Denanyar Jombang KH Abdul Salam Shohib, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, dan Pengasuh Ponpes Sidogiri Pasuruan KH Ahmad Fuad Nur Hasan. Kemudian juga terlihat Wakil Bupati Pasuruan KH Mujib Imron, Rektor Unisma Prof Maskuri yang menghadiri acara pernikahan tersebut.
Usai pertemuan, Cak Imin juga memanfaatkan momen tersebut untuk memperkenalkan Prabowo kepada sejumlah kiai dan tokoh NU Jawa Timur yang hadir.
Cak Imin dan Prabowo sebelumnya sudah sering menggelar diskusi. Terutama setelah PKB dan Gerinda sepakat untuk berkoalisi dalam menghadapi Pemilu 2024.
Namun, pertemuan kali ini memiliki kesan yang lebih istimewa, karena dilakukan setelah momen keakraban antara Prabowo dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang merupakan kader PDI Perjuangan.
Keakraban Prabowo dengan Ganjar terjadi saat Presiden Joko Widodo menghadiri panen raya di Kebumen pada Kamis (9/3) lalu. Momen ini menimbulkan isu bahwa Prabowo dan Ganjar akan berduet sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pemilu 2024 nanti.
Apalagi Gerindra melalui Wakil Ketua Dewan Pembina Partai, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan pihaknya terbuka dengan kemungkinan Prabowo berduet dengan Ganjar. Akan tetapi, keputusan ini tidak bisa diambil Gerindra secara sepihak, karena telah menjadi mitra PKB dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Sementara Cak Imin, sebelumnya menilai keakraban di antara Prabowo dan Ganjar sebagai sesuatu yang positif. Dia tidak khawatir dengan perkembangan isu bahwa kedua tokoh tersebut berpotensi untuk berduet pada Pemilu 2024, karena koalisi telah berkomitmen bahwa keputusan pasangan calon presiden dan wakil presiden akan dibahas pimpinan partai. "Keputusan akhir saya dan Bapak Prabowo," kata Cak Imin.