PT Pupuk Indondesia (Persero) terus mengembangkan bisnisnya untuk mendukung pencapaian target nol emisi karbon. Salah satunya dengan penyediaan ekosistem energi yang lebih ramah lingkungan, dalam hal ini blue ammonia dan green ammonia.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana menyebutkan pihaknya akan menggelar Pupuk Indonesia Clean Ammonia Forum (PICAF) pada hari Kamis 30 Maret 2023 di Jakarta. PICAF 2023 adalah forum strategis di seluruh rantai nilai energi dan petrokimia di Indonesia untuk mempromosikan ekosistem amonia rendah karbon. Wijaya juga menegaskan bahwa PICAF 2023 juga menjadi ajang untuk mendukung komitmen perusahaan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG's).
"PICAF 2023 membangun dialog untuk mempercepat implementasi inovasi teknologi dan kebijakan untuk memperkuat rantai nilai amonia bersih dan berkelanjutan," kata Wijaya di Jakarta, Senin (27/3/2023).
Wijaya menambahkan, PICAF 2023 akan mengundang para pelaku rantai nilai energi dan petrokimia di Indonesia dan global, lembaga think tank dan organisasi internasional, pemerintah, perusahaan BUMN, pelaku usaha global dan nasional universitas dan asosiasi.
PICAF 2023 juga menghadirkan sejumlah pembicara kunci lainnya. Diantaranya dari Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian. Selanjutnya, PICAF 2023 akan terbagi ke dalam empat panel diskusi dengan narasumber yang berkompeten dan pelaku industri terkait, baik nasional maupun internasional.
Adapun panel diskusi sesi pertama akan membahas tentang transisi energi hijau melalui amonia bersih. Selanjutnya panel diskusi kedua membicarakan tentang landskap kebijakan amonia bersih. Adapun panel diskusi ketiga membahas potensi pasar dari amonia bersih. Dan pada panel diskusi terakhir akan membahas aspek teknologi dari amonia bersih.
Amonia sendiri merupakan senyawa kimia yang terdiri dari unsur Hidrogen dan Nitrogen. Amonia biasanya berbentuk gas, namun bisa juga dibuat menjadi cair. Selain sebagai bahan baku pupuk , amonia juga dapat direaksikan menjadi berbagai produk yang bermanfaat, salah satunya sumber energi masa depan.
"Amonia, selain sebagai bahan baku pupuk, di masa mendatang juga dapat dikembangkan untuk sektor transportasi hingga pembangkit listrik. Dengan pengembangan amonia bersih ini, kami menargetkan untuk mengurangi emisi karbon setara 5 juta ton CO2 pada tahun 2050," jelas Wijaya.
Lebih lanjut Wijaya mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia menjadi produsen pupuk dan kimia yang akan mendukung penyediaan energi hijau di tingkat global. Hal ini karena Pupuk Indonesia memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun dalam memproduksi, mengelola, dan mendistribusikan amonia.
"Untuk itu, kami berharap Pupuk Indonesia Clean Ammonia Forum 2023 ini dapat menjadi momentum bagi kita untuk bisa bersama-sama mendorong terciptanya ekosistem pengelolaan amonia bersih di Indonesia," jelas Wijaya.