Jokowi Tepis Anggapan Kenaikan Elektabilitas Prabowo karena Dirinya

Youtube PAN TV
Jokowi bersama Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar dalam kegiatan silaturahmi di kantor DPP PAN, Minggu (2/4).
Penulis: Ira Guslina Sufa
2/4/2023, 13.54 WIB

Presiden Joko Widodo menyatakan kenaikan elektabilitas Prabowo Subianto dalam bursa calon presiden 2024 bukan disebabkan oleh dirinya. Hal itu disampaikan Jokowi menanggapi saat menghadiri silaturahmi partai pendukung pemerintah di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional, Minggu (2/4). 

“Saya pikir-pikir naiknya elektabilitas dia (Prabowo) bukan karena saya tapi karena beliau sendiri dan Gerindra,” ujar Jokowi. 

Kenaikan elektabilitas Prabowo sebelumnya juga sempat disinggung oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Dalam sambutannya Zulkifli menyebut naiknya elektabilitas Prabowo terlihat pesat sejak sering ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam sejumlah kunjungan kerja. 

“Katanya kalau kita berbisnis mesti ikut yang lagi harum. Jadi tidak heran kalau Pak Prabowo ikut Jokowi panen padi survei naik. Jadi kalau ikut yang auranya lagi naik kita ikut naik,” ujar Zulkifli. 

Menurut Jokowi naik atau turunnya elektabilitas partai dan calon presiden yang akan maju pada pemilu dan pemilihan presiden 2024 mendatang tergantung pada usaha masing-masing partai. Dia menyebut tidak memiliki perlakuan khusus terhadap Prabowo. 

Lebih jauh Jokowi mengatakan memberikan dukungan pada setiap partai untuk membangun koalisi menghadapi pemilihan presiden dan pemilu. Dia menyebut selalu memberi dukungan kepada partai-partai yang selama ini telah mendukung pemerintahan. 

Jokowi menyebut tidak memberi perhatian khusus kepada salah satu partai. Ia pun mengaku sebagai presiden tidak memiliki kapasitas untuk memberikan dukungan kepada ketua umum partai politik maju dalam pilpres. 

Nasdem Tidak Diundang 

Silaturahmi bersama presiden yang berlangsung di kantor DPP PAN hari ini dihadiri oleh Ketua Umum partai pendukung pemerintah yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan Partai Persatuan Pembangunan. Adapun Partai Nasional Demokrat tidak hadir. 

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan partainya memang tidak mendapat undangan untuk hadir. Meski begitu tidak diundang dalam silaturahmi, Ahmad Ali mengatakan partainya tetap pada komitmen untuk mendukung pemerintahan Jokowi sampai 2024 

Ia menyebut tidak diundangnya Nasdem dalam pertemuan bisa saja disebabkan Partai Amanat Nasional sebagai tuan rumah lupa akan posisi Nasdem. Ia mengingatkan bahwa Nasdem merupakan partai yang sejak awal memperjuangkan terpilihnya Jokowi pada pemilu 2014. 

“Kami tidak tahu apa yang mereka bicarakan menurut saya pasti baik untuk bangsa. Dan mengenai kami tidak diundang itu mungkin Pak Zulkifli lupa,” ujar Ali saat dihubungi. 

Adapun Zulkifli mengatakan selain silaturahmi merupakan ajang strategis bagi para pemimpin partai politik untuk saling berdialog, berdiskusi, dan bertukar pemikiran. Pertemuan juga akan membahas solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia saat ini termasuk berbagai isu menjelang pemilu 2024.