Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menepis kabar Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U17. Dia mengatakan, pertemuannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris Prancis hanya membahas pemberian sanksi kepada Indonesia.
"Ini menggelitik untuk saya, saya bertemu langsung dengan ketua FIFA, ada asumsi bahwa setelah U20 dicabut ada lagi U17. Saya rasa terlalu dini karena ini kan proses semua," katanya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (10/4).
Agar tidak menimbulkan asumsi-asumsi yang membuat Indonesia terpojok. Erick menegaskan, tidak ada sama sekali pembahasan mengenai U17 dalam pertemuannya dengan Presiden FIFA.
"Saat ini tidak ada pembicaraan saya maupun ketua FIFA mengenai U17," katanya.
Menurut pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu, belum ada pengumuman dari FIFA mengenai negara yang akan menggantikan Indonesia untuk melaksanakan U20. Dia yakin banyak negara-negara lain yang melobi FIFA untuk menjadi tuan rumah U20.
Pasalnya, U20 merupakan event terbesar FIFA kedua dengan banyak pemain-pemain bintang. Di mana pemain-pemain muda tersebut merupakan pemain bintang yang menjadi masa depan persepakbolaan di masing-masing negaranya.
"Member FIFA itu 211 negara dan untuk mendapat sebuah event itu butuh puluhan tahun," sebut Erick. Selain itu dirinya mengatakan untuk menunggu satu bulan lagi apakah FIFA akan meringankan sankii administratif.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan sudah berjuang maksimal untuk mewujudkan pelaksanaan Piala Dunia U20 di Indonesia saat melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu.
Meski demikian, PSSI harus tunduk kepada wewenang dan keputusan FIFA yang mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023. Secara struktur, PSSI berada di bawah komando FIFA.
Selain itu Menurut keterangan FIFA, tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin. Sementara tanggal turnamen tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya.