DPR Ingatkan TNI Utamakan Profesionalitas Saat Bebaskan Pilot Susi Air
Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas berharap TNI dan Polri yang melalukan operasi pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, tetap mengedepankan profesionalitas. Politikus Partai Gerindra asal Papua tersebut mengatakan target dan sasaran yang dituju harus jelas tanpa mengorbankan masyarakat sipil.
"Saya yakin kalau masih ada masyarakat yang menjadi korban maka persoalan akan semakin panjang dan tidak tuntas," kata Yan, dalam keterangan resmi, Senin (17/4).
Lebih jauh, ia menilai operasi yang dilakukan TNI dan Polri hingga saat ini belum berhasil menuntaskan masalah. Malahan, tambah Yan, perlawanan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) semakin gencar dilakukan.
Ditambah lagi ia mendapat informasi ada masyarakat sipil yang menjadi korban. Ia pun, mengungkapkan dalam proses penyelesaiannya, semua elemen, lembaga, serta institusi negara harus meninggalkan ego dan mencari solusi bersama.
"Penanganan konflik di Papua bukan hanya ditangani di tingkat akar rumput, tapi sesuai klaster masyarakat, generasi muda, tokoh masyarakat, tokoh agama, elit politik, pemerintah tingkat kabupaten, provinsi, hingga pemerintah pusat,” kata Yan.
Sebelumnya pada Sabtu (15/4) lalu terjadi baku tembak antara aparat TNI dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya. Insiden itu menyebabkan satu prajurit Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Pratu Miftahul Arifin, gugur dalam peristiwa tsrsebut.