Maskapai penerbangan Wings Air mengumumkan pembatalan penerbangan rute Kupang (KOE) – Lewoleba (LWE) – Kupang (KOE) yang dijadwalkan beroperasi Kamis (4/5). Keputusan ini sesuai dengan pemberitahuan resmi dari otoritas penerbangan, yang menyatakan bahwa Gunung Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur dilaporkan mengalami erupsi.
"Keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan prioritas utama Wings Air. Pembatalan penerbangan dilakukan untuk menghindari risiko keamanan dan keselamatan penumpang dan kru pesawat," kata Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, melalui keterangan tertulis, Kamis (4/5).
Dia mengatakan, Wings Air memberikan solusi kepada calon penumpang yang terdampak antara lain pengembalian dana pemesanan tiket atau perubahan jadwal terbang berdasarkan prosedur serta aturan yang berlaku.
Menurut Danang, Wings Air akan terus memantau situasi tersebut dengan seksama dan berkoordinasi dengan otoritas penerbangan, pengelola bandar udara serta pihak terkait lainnya untuk memastikan keselamatan dan keamanan.
"Jika setelah dilakukan evaluasi oleh otoritas penerbangan dan pihak maskapai, dinyatakan bahwa bandara tujuan sudah aman dan tidak terganggu oleh erupsi gunung berapi, maka operasional penerbangan dapat dilanjutkan seperti biasa," ujarnya.
Mengapa Abu Vulkanik Membahayakan Penerbangan?
Dampak erupsi dan abu vulkanik dapat membahayakan penerbangan karena abu vulkanik memiliki sifat sangat berbeda dengan debu atau partikel lain yang biasanya ditemukan di atmosfer. Berikut beberapa alasan mengapa abu vulkanik dapat membahayakan penerbangan:
1. Kepadatan dan kehalusan partikel abu vulkanik.
Partikel abu vulkanik sangat kecil dan memiliki kepadatan yang tinggi, sehingga dapat menempel pada permukaan kaca dan menghambat penglihatan dari kokpit pesawat. Partikel-partikel ini juga dapat menyumbat mesin pesawat dan sistem pembuangan gas, sehingga menyebabkan kerusakan pada mesin serta mematikan mesin pesawat.
2. Komposisi kimia partikel abu vulkanik.
Partikel abu vulkanik terdiri dari berbagai mineral, termasuk silika, yang dapat meleleh dan menempel pada turbin mesin pesawat. Hal ini bisa mengganggu kinerja mesin dan menyebabkan kerusakan pada komponen mesin.
3. Pengaruh cuaca.
Partikel abu vulkanik bisa menghambat visibilitas dan mempengaruhi penglihatan pilot karena cahaya yang difraksi dan dihamburkan oleh abu vulkanik. Partikel juga mempengaruhi navigasi dan komunikasi pesawat dengan menimbulkan interferensi pada sinyal radio.
4. Tidak terdeteksinya abu vulkanik oleh radar.
Radar pesawat tidak dapat mendeteksi partikel abu vulkanik, sehingga pesawat harus menghindari area abu vulkanik terlihat atau diperkirakan berada.
Penerbangan dapat membahayakan jika terjadi erupsi gunung berapi atau abu vulkanik di wilayah yang dilewati oleh pesawat. Oleh karena itu, bandar udara tujuan dan jalur penerbangan menuju bandar udara tujuan dipastikan bersih dari dampak erupsi debu vulkanik.