Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak mengatakan Timor Leste berkomitmen untuk memenuhi kewajibannya untuk menjadi anggota penuh ASEAN. Oleh karena itu, Timor Leste akan mengenjot pembangunan infrastruktur dan menciptakan kondisi sesuai peta jalan ASEAN.
Matan Ruak menilai Timor Leste telah berada di jalur yang benar untuk menjadi anggota penuh ASEAN. Salah satu infrastruktur yang telah ditingkatkan adalah perluasan Bandara Internasional Nicolau dos Reis Lobato di Dili.
"Selain itu kami menjamin komunikasi aman dengan kabel optik, dan kenyamanan bagi wisatawan, dan masuk ke fasilitas perdagangan," kata Matan Ruak dalam pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/5).
Matan Ruak berkomitmen untuk mendukung tujuan yang telah ditetapkan ASEAN. Maka dari itu, ia berencana mendorong pembuatan arsitektur kawasan dan kerja sama maritim melalui mekanisme ASEAN.
Menurutnya, ASEAN dapat menyelesaikan konflik dengan pendekatan multirateralisme. Dengan demikian, ASEAN dapat jadi pemimpin keamanan di kawasan.
Ruak menekankan konflik yang terjadi di Eropa tidak bisa terulang lagi. Matan Ruak juga berharap ASEAN dapat menciptakan perdamaian di Myanmar.
"Kita dapat berkontribusi memberikan solusi untuk kembalikan tatanan konstitusional yang ada," katanya.
Matan Ruak mengaku khawatir terkait perdamaian global saat ini. Menurutnya ada gangguan pada doktrin non-intervensi ASEAN saat ini. Oleh sebab itu ia berharap negara-negara Asia Tenggara bisa terus memainkan peran untuk menjamin keamanan global.
Di samping itu, Matan Ruak Ruak berpendapat krisis iklim menjadi tantangan masyarakat global. Dengan demikian, t perlu adanya kedaruratan iklim, investasi konservasi, dan pertumbuhan hijau.
"Harus sejalan dengan Paris Agreement. Timor Leste akan selesaikan isu energi dan iklim," katanya.
Matan Ruak diminta berpidato oleh Presiden Joko Widodo saat pembukaan KTT ASEAN. Sebagai informasi, KTT ini adalah acara pertama di mana Timor Leste hadir sebagai observer usai disetujui secara prinsip bergabung dengan ASEAN.
Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.
#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData