Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan masih ada potensi penambahan impor beras ke dalam negeri. Menurutnya, hal tersebut melihat dampak musim kering atau El Nino dari beberapa negara di Asia Tenggara.
Zulkifli mencatat El Nino telah membuat masyarakat di Malaysia bersaing dalam mendapatkan air minum. Selain itu, EL Nino dinilai menjadi sebab utama jatuhnya korban jiwa di India dan Cina.
"Kita harus siap hadapi berbagai kemungkinan. Ya kemungkinan impor beras lagi kalau diperlukan," kata Zulkifli di Istana Kepresidenan, Senin (22/5).
Zulkifli berpendapat penambahan beras impor di dalam negeri dapat dilakukan dengan kerja sama antar pemerintah atau G2G. Importasi beras akan dilakukan lebih cepat untuk menjaga stok di dalam negeri.
Dengan demikian, masyarakat dapat memanfaatkan stok tersebut hanya saat kapasitas produksi beras domestik defisit. Menurutnya, importasi tersebut tidak tertutup pada beras saja dan terbuka untuk semua jenis hasil pertanian.
Secara total, pemerintah telah menerbitkan izin impor beras sebanyak 2 juta ton. Secara rinci, importasi beras sebanyak 2 juta ton dilakukan mendekati masa Panen Raya 2023.
Sebelumnya, Perum Bulog mendapat penugasan dari Badan Pangan Nasional untuk impor beras 2 juta ton sampai akhir Desember 2023. Hal itu untuk memenuhi cadangan beras pemerintah.
Informasi tersebut termuat dalam Surat Penugasan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi kepada Perum Bulog yang dirilis pada 24 Maret 2023. Putusan tersebut merupakan hasil rapat dengan Presiden Joko Widodo.
Hingga April 2023, Bulog sudah meneken kontrak impor beras sebesar 500.000 ton dengan empat negara. Impor beras tersebut merupakan tahap pertama dari total penugasan Badan Pangan Nasional sebesar 2 juta ton hingga Desember 2023.
"Sudah dikunci 500 ribu ton, kami sudah kontrak. Jadi sudah aman. Beras impor ini kan untuk CBP atau Cadangan Beras Pemerintah," ujar Buwas April lalu.
Dia mengatakan, empat negara tersebut yaitu, Vietnam, Thailand, Pakistan dan India. Bulog juga tengah melakukan penjajakan kepada Myanmar.
Sebelumnya, Bulog juga telah mengimpor beras hampir 500 ribu ton dari sejumlah negara pada akhir 2022 sampai awal 2023. Impor beras tersebut digunakan untuk menjaga harga pangan.