Khofifah Masuk Bursa Cawapres Anies, Pengamat Nilai Tak Beri Dampak

ANTARA FOTO/Moch Asim/nym.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) berfoto dengan seorang penerima penghargaan saat Apresiasi Perempuan Inspiratif dalam rangka peringatan Hari Kartini 2023 Oase Kabinet Indonesia Maju di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (19/5/2023).
Penulis: Ade Rosman
25/5/2023, 11.15 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masuk ke dalam daftar kandidat bakal calon wakil presiden Anies Baswedan dalam pilpres 2024. Nama tokoh perempuan Nahdlatul Ulama tersebut beberapa kali disebut diproyeksikan sebagai cawapres Anies.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, memilih khofifah sebagai calon wakil presiden merupakan salah satu langkah untuk menarik masa dari kalangan NU.

“Mewacanakan Khofifah besar kemungkinan untuk menarik kelompok pemilih perempuan dan dari kalangan NU,” kata Dedi, Rabu (24/5) malam. 

Meski demikian, menurut Dedi memilih Khofifah sebagai cawapres bukanlah pilihan yang tepat. Tak hanya bagi Anies, namun juga berlaku bagi kandidat bacapres lainnya yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Ia beralasan, secara ketokohan Khofifah tidak muncul mengemuka dengan skala nasional meskipun pernah menjadi bagian dari kabinet. Begitu juga dengan elektabilitasnya yang masih belum menjunjukkan potensi. Jika dipaksakan berpasangan dengan Khofifah, Anies diprediksi akan kewalahan menghadapi kandidat lainnya.

“Kaum moderat NU atau bahkan muslimat dan fatayat sekalipun, memiliki kecenderungan tokoh yang merata ke banyak tokoh,” katanya.

Menurut pandangannya, Khofifah kurang menjangkau banyak tokoh. Ia mencontohkan, menurut catatannya di Jawa Timur kaum NU cenderung ke Saifullah Yusuf, dan Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Nama Khofifah sebelumnya dimunculkan oleh Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS Sohibul Iman saat menghadiri kegiatan di di Universitas Paramadina di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (23/5) lalu. Ia mengatakan, Partai NasDem menyodorkan nama Khofifah sebagai salah satu kandidat pasangan Anies. Selain khofifah, ia juga menyebutkan nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai kandidat lainnya.

Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari mengaku Partai NasDem telah menyerahkan satu nama kepada Anies untuk pendampingnya dalam pilpres 2024. Ketika dipastikan apakah nama tersebut adalah Khofifah, ia tak mengelak. Meski begitu, ia mengatakan keputusan akhir berada di tangan Anies.

"Kita juga sudah sampaikan satu nama, tentu nanti pada saatnya Pak Anies yang akan umumkan," kata Tobas di kompleks parlemen, Senayan, Rabu (24/5).

Di sisi lain, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin berpandangan Khofifah merupakan salah satu tokoh yang masuk ke dalam kriteria cawapres Anies.

“AHY masuk kategori itu, kan dari Partai Demokrat. Kalau Khofifah dari tokoh muslimah. Jadi sepenuhnya kepada partai pengusung dan capres,” kata Din di kediamannya, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa, (23/5).

Reporter: Ade Rosman