Menpora Bantah Anggaran jadi Alasan Batalnya World Beach Games 2023

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo berpose di ruang ganti pemain saat meninjau Stadion Jakarta International Stadium (JIS) di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023).
5/7/2023, 14.07 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo membantah keterangan Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) tentang penyebab batalnya Indonesia jadi tuan rumah olimpiade olahraga pantai atau ANOC World Beach Games 2023.

Dito mengatakan pemerintah telah menganggarkan dana Rp 446 miliar untuk menyelenggarakan World Beach Games 2023. Ia juga menegaskan Indonesia sebenarnya siap untuk menggelar perhelatan olahraga internasional.

"Memang terjadi perbedaan dari pengajuan hampir Rp 1 triliun dan hasil review sebesar Rp 221 miliar," kata Dito

Review atau pengkajian yang dimaksud adalah hasil pemeriksaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan.

Oleh sebab itu, Dito saat awal menjabat Menpora telah bertemu dua instansi tersebut untuk membahas jalan tengah ketersediaan anggaran. Hasilnya, pemerintah sepakat mengucurkan Rp 446 miliar untuk World Beach Games.

"Kemenpora melakukan asistensi bersama BPKP dan DJA agar menghasilkan rencana anggaran yang sesuai aturan," katanya.

PERSIAPAN PERTEMUAN ANOC WORLD BEACH GAMES 2023 DI BALI (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/tom.)

Dito juga mengatakan sejak awal pemerintah telah meminta NOC mempersiapkan dan merencanakan acara ini dengan efektif serta efisien. Apalagi acara internasional seperti ini sesuai dengan program Presiden Joko Widodo.

"Namun dalam pelaksanaannya harus ada perencanaan yang matang sehingga kita bisa menjamu tamu dengan baik," katanya.

Sebelumnya, ANOC mengatakan penyebab pembatalan karena pernyataan ketidaksanggupan dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk melaksanakan pesta olahraga tingkat dunia itu.

KOI menyebut tidak ada anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk penyelenggaran kegiatan. Selain itu panitia tidak punya cukup waktu untuk mempersiapkan penyelenggaraan Olimpiade.

“ANOC sangat kecewa dengan tindakan KOl yang akan membuat atlet dari 100 NOC yang memenuhi syarat tidak dapat memenuhi ambisi mereka untuk bertanding di Olimpiade ini,” ujar Asosiasi seperti dikutip dari Antara, Rabu (5/7).