Peta politik jelang pemilihan presiden 2024 mendatang masih dinamis. Hingga kini, partai pengusung maupun tiga calon presiden yang digadang maju dalam pilpres belum menetapkan figur calon wakil presiden yang akan diusung.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi sosok cawapres menjadi lebih strategis menyongsong pilpres 2024 lantaran belum ada calon presiden yang menang mutlak dalam survei elektabilitas. Berdasarkan survei enam bulan terakhir posisi teratas masih diisi Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto secara bergantian dengan elektabilitas di kisaran 33 persen. Anies BAswedan yang berada di posisi ketiga menurut Burhanuddin masih memiliki peluang untuk mengejar.
"Peran cawapres meskipun kecil jadi krusial cawapres lebih penting secara elektoral peranannya ketimbang peranan Pak Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019," kata Burhanuddin dalam Indonesia Data and Economic Conference Katadata 2023, di Kawasan Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Ilmu Sosial UIII Philips J. Vermonte, mengamini perkataan Burhanuddin. Ia berharap posisi wakil presiden tak hanya sekadar sebagai vote getter.
"Saya berharap ke depan wapres tidak hanya jadi vote getter. Sudah menang tapi gak ngapa-ngapain, repot juga," katanya.
Dinamika para capres dalam memilih calon wakil presiden tak lepas dari peran partai pengusung. Ganjar Pranowo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bersama Partai Persatuan Pembangunan, Perindo dan Hanura menyerahkan penentuan cawapres pada partai. Anies Baswedan yang diusung Partai Nasional Demokrat, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera mendapat mandat koalisi untuk memilih sendiri calon presiden.
Adapun Prabowo bersepakat secara bersama-sama dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dalam menentukan cawapres. Meski begitu belakangan Prabowo cenderung menunjukkan sikap dukungan untuk Erick Thohir yang diusung Partai Amanat Nasional untuk menjadi cawapres. PKB menunjukkan sikap ketidaksukaan atas pilihan itu lantaran dinilai tidak didapat melalui persetujuan bersama.
Lalu bagaimana kriteria cawapres yang diharapkan oleh masing-masing capres?
Cawapres Pilihan Ganjar Pranowo
Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengungkap kriteria calon wakil presiden yang ia cari. Menurut Ganjar, sosok yang akan mendampinginya maju di pemilihan presiden 2024 mendatang harus memenuhi dua syarat.
Gubernur Jawa Tengah itu menjelaskan kriteria pertama yang harus dipenuhi berkaitan dengan visi dan misi. Ia menyebut cawapresnya harus memiliki visi yang sama dalam menjalankan roda pemerintahan.
“Tidak boleh ada agenda sendiri sehingga calon presiden dan wakil presiden itu satu paket dwitunggal,” ujar Ganjar dalam dalam Indonesia Data and Economic Conference (IDE) Katadata 2023 di Jakarta, Kamis (20/3).
Kriteria kedua yang harus dimiliki sosok cawapres menurut Ganjar adalah yang memiliki semangat yang sama dalam menjalankan konstitusi dan undang-undang. Ia berkeyakinan kesamaan pandangan akan membuat kerja-kerja presiden dan wakil presiden dalam menjalankan pembangunan menjadi lebih mudah.
Di sisi lain meski telah memiliki kriteria, Ganjar mengatakan hingga kini belum ada kesepakatan siapa yang akan mendampinginya maju di pemilihan presiden. Komunikasi di internal tim pemenangan masih cair dalam menggodok sosok cawapres.
Menurut Ganjar siapapun yang akan menjadi cawapres nantinya hal yang terpenting adalah melakukan percepatan pembangunan. Apalagi sebelumnya Menteri Koordinator Ekonomi Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia membutuhkan waktu kurang lebih 13 tahun ke depan untuk mengejar pertumbuhan.
“Apakah Indonesia akan mendapatkan tempat yang terhormat 5-7 besar dunia di bidang ekonomi atau tidak,” ujar Ganjar lagi.
Hal penting untuk mewujudkan cita-cita pembangunan menurut Ganjar adalah sinergi antara pemimpin nasional. Ia menyebut kesamaan visi antara capres dan cawapres menjadi kunci yang harus ditemukan.
“Kalau itu (kesamaan visi) tidak ada maka yang terjadi tusuk-tusukan dari belakang dan itu pasti tidak akan bagus untuk Indonesia,” ujar Ganjar yang pernah menjadi Ketua Komisi Pemerintahan DPR itu.
Cawapres Pilihan Anies Baswedan
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menambah satu kriteria baru dalam memilih calon wakil presiden untuk menghadapi pemilihan presiden 2024. Dia menyebut kriteria baru itu muncul seiring dengan dinamika politik yang terjadi menjelang pemilu.
"Dalam perjalanan ada kriteria nomor nol dan dulu saya tidak memasukkan itu, " kata Anies dalam Indonesia Data and Economic Conference Katadata 2023, Kamis (20/7).
Penambahan kriteria baru menambah daftar lima kriteria cawapres yang sebelumnya telah diumumkan Anies. Ia menyebut kriteria tambahan itu adalah sosok yang tidak bermasalah.
Anies menjelaskan tidak bermasalah menjadi kriteria paling awal atau nomor nol dari lima kriteria sebelumnya. Menurutnya, permasalah yang dimiliki seseorang dapat dengan mudah menyandung karir politik seseorang dewasa ini.
"Mudah-mudahan beberapa waktu ke depan bisa selesai proses pemilihan Bakal Calon Wakil Presiden saya. Sekarang lagi dibahas pemenuhan kriterianya, kalau lima kriteria sebelumnya mudah, tapi kriteria nol ini yang lagi dicari," kata Anies.
Sebelumnya Anies telah mengumumkan lima kriteria cawapres yang ia cari. Kriteria pertama adalah punya kontribusi dalam pemenangan Pilpres 2024 diikuti kriteria bisa membantu mensolidkan koalisi.
Adapun kriteria ketiga adalah bisa membuat kerja sama di pemerintahan lebih efektif. Sedangkan kriteria keempat adalah sosok yang memiliki visi yang sama.
"Kelima memiliki chemistry yang baik agar dapat menjadi dwi tunggal, " ujar Anies mengulang kembali lima kriteria cawapres yang ia cari.
Di luar lima kriteria yang telah diumumkan Anies menyebut menambahkan satu kriteria baru atau nomor keenam, yakni orang dewasa dan matang. Anies menjelaskan orang yang telah dewasa umumnya tidak memasukkan emosi pada setiap keputusannya. Anies mengaku kriteria terakhir tersebut ditetapkan berdasarkan pengalamannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Anies menegaskan wakil presiden akan terlibat dalam memutuskan urusan publik dan urusan negara.
"Wakil presiden ini bukan seperti mencari pasangan antar anak-anak muda yang kemudian banyak memasukkan faktor perasaan," ujarnya.
Di sisi lain, Anies menyatakan belum menentukan tanggung jawab apa yang akan didelegasikan pada wakil presidennya jika terpilih nanti. Menurutnya, delegasi tersebut akan sesuai dengan pengalaman dan keahlian wakil presiden nanti.
Sebelumnya, Partai Nasional Demokrat atau Nasdem mengumumkan telah ada lima nama kandidat calon wakil presiden yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Salah satu dari lima kandidat tersebut akan mendampingi Anies Baswedan maju sebagai capres dan cawapres pada pemilihan presiden 2024 mendatang.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim mengatakan, kelima kandidat tersebut merupakan hasil rekomendasi bersama partai politik pendukung Anies yakni Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Rencananya nama cawapres akan ditetapkan pada Juli 2023. Belakangan Anies disebut telah mengantongi satu nama. Namun ia belum menetapkan kapan nama cawapres akan diumumkan.
Kriteria Cawapres Pilihan Prabowo
Capres dari Koalisi Indonesia Raya Prabowo Subianto punya kriteria sendiri dalam memilih cawapres. Pada akhir April 2023 ia mengungkap mencari cawapres yang memiliki dedikasi kepada rakyat. Selain itu, Prabowo menambahkan sejumlah kriteria berkaitan dengan semangat kebangsaan. , cawapres harus komit kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan Persatuan.
"Dedikasi kepada rakyat, komitmen kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika saya kira itu yang paling utama," ujar dia.
Sementara itu, syarat lain dari cawapres yang diinginkan Prabowo adalah memiliki kredibilitas, dan integritas. Prabowo kemudian mempertimbangkan elektabilitas para tokoh yang bakal dipilih untuk jadi cawapresnya nanti.
"Tentunya, kapasitas. Kemudian kredibilitas, dan integritas. Dan hasil surveinya lumayan," ujar Prabowo.
Meski telah memiliki sejumlah kriteria, Prabowo pun hingga saat ini belum menyatakan siapa yang akan ia gandeng untuk menjadi cawapres. Beberapa nama yang disebut-sebut masuk dalam radar Prabowo adalah Erick Thohir, Muhaimin Iskandar, GIbran Rakabuming Raka dan Khofifah Indar Parawansa.
Siapa Kandidat Cawapres yang Cocok dengan Kriteria Pilihan Para Capres?
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai para capres saat ini tidak memasukkan salah satu kriteria penting dalam cawapres mereka yakni persetujuan masing-masing koalisi partai politik. Selain itu, Adi menilai kriteria lain yang tidak disebutkan dua capres adalah faktor elektabilitas.
"Dua kriteria ini yang paling taktis, pragmatis, dan politis. Baru kemudian ada kriteria-kriteria lain yang disebutkan pada calon belum lama ini," kata Adi kepada Katadata.co.id, Jumat (21/7).
Adi berpendapat kriteria yang disebutkan masing-masing bakal capres adalah syarat ideal yang harus dimiliki bakal cawapres. Walau demikian, kriteria tersebut tidak bisa mendahului persetujuan partai politik dan elektabilitas. Seperti diketahui, Anies dan Ganjar memaparkan kriteria cawapresnya dalam acara Indonesia Data and Economic Conference (IDE) Katadata 2023 pada Kamis (20/7).
Pengamat Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati mengatakan Anies menginginkan pendamping yang sadar akan posisinya dalam pemerintahan jika terpilih. "Artinya, sudah tahu kapasitas wakil presiden itu bagaimana dan kapan saatnya bersinergi dengan presiden," kata Jati kepada Katadata.co.id.
Jati berpendapat kriteria tersebut mengedepankan kepentingan pemerintahan daripada kepentingan personal. Walau demikian, Jati tidak mau menyebutkan nama yang menurutnya cocok dengan kriteria tersebut.
Sementara itu, ia menafsirkan kriteria tidak memiliki masalah seperti diungkap Anies sebagai figur yang tidak memiliki dosa-dosa politik. Maknanya, figur tersebut tidak memiliki rekam jejak terlibat kegiatan korupsi, kolusi, nepotisme, atau hal-hal yang mengarah pada penyalahgunaan kekuasaan.
Jati menjelaskan kriteria yang dipaparkan Ganjar sebagai figur yang dapat berperan sebagai administrator pemerintahan. Pada akhirnya, Ganjar diprediksi mengambil figur yang dapat menjaga konsolidasi internal pemerintahan.
"Dalam bayangan saya, mungkin Pak Ganjar fokus ke eksternal, terus wakil yang diinginkannya lebih ke internal," katanya.
Jati juga menduga Ganjar telah mengerucutkan pilihan cawapres yang diinginkannya. Sedangkan Anies masih memberikan pandangan umum terkait calon pendampingnya pada 2024. Akan tetapi, Jati menekankan proses pemilihan Bacawapres untuk Pesta Demokrasi 2024 masih dinamis sejauh ini. Oleh karena itu, ia menilai kriteria yang disampaikan oleh Ganjar dan Anies hanya menjadi panduan bagi partai politik pendukung.
"Itu menjadi semacam panduan untuk menilai dan mengevaluasi figur-figur mana yang dikira tepat untuk posisi itu," kata Jati.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharani membeberkan nama-nama potensial untuk mendampingi Ganjar Pranowo. Puan menyebut nama yang dibidik menjadi cawapres mengerucut pada lima nama yaitu Erick Thohir, Sandiaga Uno, Andika Perkasa, Agus Harimurti Yudhoyono dan Muhaimin Iskandar.
Sedangkan Anies bersama Nasdem, Partai keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat masih menggodok nama bakal cawapres. Salah satu nama yang digadang akan menemani adalah Agus Harimurti Yudhoyono.