GoTo rencananya akan meluncurkan aplikasi GoPay secara khusus, terpisah dari aplikasi Gojek. Meski sebenarnya Aplikasi GoPay sudah tersedia di Play Store sejak Maret lalu, tetapi masih terbatas pada kota-kota tertentu.
Head of Regulatory and Public Affairs at GoTo Financial, Budi Gandasoebrata, menyebut penggunaan GoPay mayoritas oleh masyarakat segmen menengah atas.
Masyarakat di kalangan menengah atas juga memiliki budaya cashless alias bertransaksi nontunai. Hal ini tidak dapat disamakan dengan daerah lain di luar kota-kota besar.
"Dengan adanya aplikasi GoPay, harapan kami dapat menjangkau masyarakat yang belum terjangkau Gojek dan Tokopedia," kata Budi dalam Indonesia Data and Economic atau IDE Conference Katadata 2023 di Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Berita mengenai fitur pada aplikasi GoPay menjadi artikel terpopuler atau Top News Katadata.co.id pada Selasa (25/7). Selain itu, simak juga artikel mengenai startup kuliner Israel yang mengincar pasar muslim, serta e-commerce Hong Kong yang berencana masuk ke pasar Indonesia.
Berikut Top News Katadata.co.id:
1. Gojek Luncurkan Aplikasi Gopay Besok, Berikut Daftar Fiturnya
Aplikasi GoPay tersedia di Google Play Store sejak Maret. Namun GoTo Gojek Tokopedia akan resmi meluncurkan platform keuangan ini di lebih banyak kota pada Rabu (26/7).
Berdasarkan deskripsi aplikasi GoPay Versi Perdana di Google Play Store, platform itu dikembangkan oleh Gojek dan tersedia sejak 21 Maret. GoTo Gojek Tokopedia pun sudah menjelaskan melalui deskripsi di Google Play Store, bahwa aplikasi GoPay itu baru tersedia di beberapa kota.
Beberapa fitur yang tersedia pada aplikasi ini meliputi Dompet GoPay, transfer, pembayaran, riwayat transaksi hingga QRIS.
Baca penjelasan lengkap mengenai fitur aplikasi GoPay.
2. Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp 2,83 Triliun Lewat Startup Pinjol
Bank Mandiri menyalurkan kredit total Rp 2,83 triliun lewat skema channeling di startup pinjaman online atau pinjol seperti Kredivo dan Investree per Juni. Dana ini disalurkan kepada lebih dari 206 ribu debitur.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyampaikan, kolaborasi dengan startup teknologi finansial pembiayaan atau fintech lending merupakan strategi untuk memperluas pasar, terutama lewat platform digital seperti pinjaman online alias pinjol.
"Kolaborasi dengan skema channeling antara Bank Mandiri dengan perusahaan fintech lending tentunya menjadi salah satu strategi untuk memperluas pasar keuangan digital," kata Rudi kepada Katadata.co.id, Selasa (25/7).
"Ini searah dengan pengembangan Bank Mandiri untuk menjadi urban locomotive dengan masuk ke ekosistem masyarakat perkotaan," Rudi menambahkan.
Menurutnya, startup pinjaman online atau pinjol dapat melahirkan ekonomi yang inklusif. Sebab, fintech lending memiliki kemampuan untuk menjangkau masyarakat khususnya pelaku UMKM yang belum terjangkau oleh bank alias unbankable.
3. Startup Kuliner Israel Incar Pasar Muslim Indonesia dan Malaysia
Startup kuliner yang berbasis di Israel mengincar pasar Muslim ASEAN, termasuk Indonesia dan Malaysia. Ini meskipun ada risiko politik terkait konflik Israel dan Palestina.
Perusahaan rintisan asal Israel, Steakholder Foods misalnya, mengembangkan produk belut dan kerapu cetak 3D bersama Umami Meats di Singapura. Umami Meats merupakan perusahaan budidaya ikan dan makanan laut lokal.
Steakholder yang terdaftar di Nasdaq juga mengalihkan perhatian untuk membuat produk halal bagi konsumen Muslim.
Wakil Presiden Pemasaran di Steakholder Mor Glotter-Nov menilai potensi permintaan produk kuliner berbasis teknologi di negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia dan Malaysia, tinggi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali kesamaan antara persyaratan diet halal Yahudi dan Muslim.
"Hukum diet dan halal menekankan prinsip kebersihan, sumber etis, dan metode persiapan khusus yang serupa," kata Mor Glotter-Nov dikutip dari Asia Nikkei Review, pekan lalu (20/7).
4. Startup Ini Bidik Sinar Mas hingga Hyundai, Suplai Ahli IT
Startup Barito Integra Teknologi menyediakan konsultan pengembangan perangkat lunak atau software dan menyuplai talenta digital ke perusahaan seperti Sinar Mas hingga Hyundai Motors.
Perusahaan rintisan itu juga menggaet Prudential Corporation Asia, Indonesia Financial Group, Avrist Insurance, Bank Panin, Bank DKI, dan BUMA. Dengan Prudential, startup Barito Integra Teknologi menyediakan teknologi yang membuat aplikasi PRULeads menjadi lebih personal bagi setiap agen.
Prudential pun mencatatkan 4,5 juta calon konsumen yang didistribusikan kepada 530 ribu agen asuransi. Sebanyak 8,1% di antaranya terkonversi.
Selain itu, terdapat peningkatan annual premium equivalent atay APE per agen menjadi 4%, sebagaimana dipublikasikan dalam laporan tahunan 2022 Prudential Plc.
5. Startup E-Commerce Hong Kong Berencana Masuk Pasar Indonesia
Startup e-commerce asal Hong Kong Peeba mengumumkan rencana untuk membuka kantor di Indonesia. Ini sebagai bagian dari upaya memperluas pasar di Asia Tenggara.
“Segera hadir di Indonesia! Tunggu peluncuran kami,” kata Peeba dikutip dari laman resmi perusahaan, Selasa (25/7).
Dengan ekspansi ke Indonesia, perusahaan berharap dapat merangkul lebih banyak merek lokal dan menghubungkan merek lokal dengan penjual di luar negeri.
Untuk menyukseskan tujuan itu, startup Hong Kong sedang membangun tim lokal untuk menangani operasional. Saat ini, Peeba mengizinkan penjual dan merek di pasar Asia Tenggara lainnya untuk bergabung seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.