Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan sejumlah langkah pemerintah pusat dan daerah menyelesaikan polusi di Jakarta dan sekitarnya. Solusi ini ini merupakan hasil rapat terbatas yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo pekan lalu.
Ridwan merupakan salah satu kepala daerah yang hadir dalam rapat tersebut. Dalam rapat tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sempat menjelaskan 70% penyebab polusi udara Jabodetabek berasal dari gas buang kendaraan.
Oleh sebab itu, Jokowi memerintahkan jajaran di bawahnya mencari solusi secara menyeluruh. "Saya sampaikan, arahannya Presiden solusinya komprehensif," kata Ridwan Kamil saat wawancara khusus dengan Katadata.co.id seperti dikutip pada Rabu (23/8).
Berikut sejumlah solusi yang disiapkan:
WFH
Solusi yang sudah disampaikan dan mulai dijalankan DKI Jakarta adalah membagi separuh ASN untuk bekerja dari rumah. Aparatur yang bisa bekerja dari rumah adalah mereka yang tak mengerjakan hal esensial ataupun terlibat langsung dalam pelayanan masyarakat.
"Saya juga lakukan di Jawa Barat. Kami telah meluncurkan WFH bagi PNS yang tak berinteraksi dengan masyarakat," katanya.
Kendaraan Listrik
Solusi jangka panjang yang disiapkan adalah mengubah kendaraan dinas dari berbahan bakar fosil menjadi listrik. Ridwan mengatakan dirinya telah memulai konversi ini sejak lama.
"Saya sudah memakai mobil listrik tiga tahun ini," katanya.
Scrubber
Meski demikian, konversi bahan bakar kendaraan tak bisa dilakukan dalam waktu cepat. Oleh sebab itu, pemerintah akan meminta kendaraan yang masih memakai BBM untuk menggunakan scrubber.
Scrubber merupakan alat untuk mengendalikan polusi dengan menggunakan cairan. "Jadi asapnya tidak pindah ke atas, namun dijadikan cairan," katanya.
Tak hanya pada kendaraan, penggunaan scrubber juga digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Scrubber-nya versi raksasa," kata Ridwan.
Diskon Harga Listrik
Sumber penyumbang polusi udara lainnya adalah pembangkit listrik. Dalam rapat terbatas, terbongkar bahwa industri kerap menggunakan pembangkit milik sendiri dengan alasan lebih murah ketimbang tarif PLN.
"Maka PLN akan menurunkan tarif agar mereka (industri) tidak membuat pembangkit sendiri," kata mantan Wali Kota Bandung itu.
Modifikasi Cuaca
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan rekayasa cuaca untuk menurunkan hujan hingga mendorong angin. Tujuannya, mendorong polusi udara pergi dari Jabodetabek.
"Karena kondisi kemarau, tidak ada hujan, sehingga polusi berputar-putar di atas," katanya.
Uji Emisi
Solusi lain adalah menggelar razia uji emisi. Langkah ini sebelumnya telah disampaikan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai ratas polusi.
"Ini solusi yang diharapkan secara komprehensif, jadi tidak hanya WFH dan 4 in 1," kata Ridwan Kamil.