Surya Paloh Akui Temui Jokowi di Istana, Bahas Dinamika Jelang Pilpres

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) membisikkan sesuatu kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) saat memberikan keterangan pers bersama usai melaksanakan pertemuan di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (22/02/2023).
Penulis: Ira Guslina Sufa
1/9/2023, 07.47 WIB

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/8) petang. Kedatangan Surya Paloh salah satunya untuk membicarakan soal keadaan politik menjelang pemilihan presiden yang sedang dinamis. 

"Ya saya ngobrol sama teman (Presiden Jokowi) sudah lama nggak jumpa. Ada (ngobrol politik), bagaimana suasana keadaan politik, bilang kami bersyukur, suasana tenang," kata Surya Paloh di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis malam. 

Paloh tidak menjelaskan dengan rinci berapa lama pertemuan digelar. Saat ditanya apakah dirinya melaporkan kepada Presiden tentang rencana menduetkan Anies dengan Cak Imin, Surya Paloh tidak mengiyakan, namun juga tak menampik.

"Bermacam-macam soal kami bahas bersama dalam suasana, mungkin karena sudah berapa waktu nggak ketemu, ya suasana hangat lah," ujarnya. 

Mengenai rencana duet Anies dan Muhaimin, Paloh menyampaikan dirinya menyerahkan putusan kepada koalisi perubahan. Ia menyebut keputusan itu belum resmi menjadi sikap koalisi. 

"Saya serahkan kepada tentu pembahasan dari kawan-kawan, beberapa teman-teman ya. Apakah itu dilakukan? Kalaupun itu dilakukan, di mana? Kapan waktunya? Saya pikir mungkin progres ini akan berjalan cukup cepat, kita lihat perkembangan besok barangkali," jelasnya.

Mengenai kabar deklarasi akan dilakukan di Surabaya, Sabtu (2/9), Surya tidak menampik kabar itu. Tetapi dia belum dapat memastikan.

"Ada saya dengar seperti itu, tapi belum terkonfirmasi secara pasti bagi saya. Jadi barangkali baru mungkin sebuah ide gagasan dari kawan-kawan, kemungkinan ya," ujar Surya Paloh lagi. 

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan mengkhianati Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Demokrat akan menggelar rapat Majelis Tinggi hari ini untuk membahas sikap akhir dukungan terhadap Anies. 

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol," kata Teuku dalam siaran pers Demokrat yang diterima di Jakarta, Kamis.

Teuku menyebut Anies mengkhianati apa yang telah ia sampaikan bahwa dirinya memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebagai bakal cawapres. Padahal Demokrat mengklaim Anies sendiri telah setuju untuk meminang AHY. 

Anies Temui Ibu Muhaimin, Mohon Doa 

Hingga saat ini Anies belum menyampaikan komentarnya terkait kerja sama politik Nasdem dan PKB. Begitu juga dengan pengumuman Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden yang mendampingi dirinya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

PKB juga belum mengumumkan kerja sama itu atau pun penetapan ketua umum mereka sebagai bakal calon wakil presiden Anies. Pasalnya, PKB saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.

Adapun Anies mengunjungi Ibu Muhaimin Muhassonah Hasbullah di Jombang, Jawa Timur, Kamis (31/8). Kunjungan Mantan Gubernur DKI Jakarta  ke Jombang itu dalam rangka berziarah ke empat makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

 Anies menyebut kunjungannya ke Jombang hanya berdurasi setengah hari. "Kami alhamdulillah bersyukur sekali bisa sampai di sini," kata Anies. 

Pada kunjungannya itu, Anies yang mengenakan baju koko putih dan peci hitam didampingi istrinya, Fery Farhati, mengatakan kedatangannya untuk silaturahmi sekaligus meminta doa pada Muhassonah. 

Reporter: Ade Rosman