Partai Demokrat akan melakukan konsolidasi internal pengurus DPP terkait sikap dalam menghadapi Pemilu 2024, di markasnya, Jakarta Pusat, Senin (4/9).
Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, konsolidasi internal merupakan upaya dari Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono mendengarkan aspirasi dari kader partai di tiap tingkatan. Nantinya, aspirasi dari para kader akan menjadi bekal dalam penentuan sikap politik Partai Demokrat ke depan.
“Ini juga akan disampaikan melalui kader-kader kami di seluruh pelosok Indonesia. Kita akan melangkah ke mana? Karena ini nasib bangsa dan negara yang sedang kita perjuangkan," kata Herzaky dalam keterangan resmi, dikutip Senin (4/9).
Demokrat yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mendukung Anies Baswedan memilih untuk menarik dukungannya usai penunjukkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden, mendampingi mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Kepastian itu didapat melalui rapat Majelis Tinggi partai yang dilaksanakan di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9) sore. “Partai Demokrat mencabut dukungan Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024,” kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng.
Andi juga mengungkapkan, Partai Demokrat pun memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yang juga diisi oleh Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera.
“Partai Demokrat tidak lagi berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan, karena terjadi pengingkaran kesepakatan yang dibangun selama ini," kata Andi.
Partai Demokrat menilai penunjukkan Muhaimin sebagai cawapres Anies merupakan langkah sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tanpa berkomunikasi dengan rekan koalisinya.