PM Cina Jajal Kereta Api Cepat dari Halim-Karawang Hanya 15 Menit

Dokumentasi KCIC
Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Perdana Menteri Cina Li Qiang meninjau kesiapan operasional KA Cepat Relasi Jakarta-Bandung, Rabu (6/9).
Penulis: Lona Olavia
6/9/2023, 21.06 WIB

Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendampingi Perdana Menteri (PM) Cina Li Qiang meninjau kesiapan operasional kereta api (KA) Cepat Relasi Jakarta-Bandung. Kegiatan itu dilakukan di sela-sela kunjungannya ke Indonesia pada Rabu (6/9).

PM Cina menggunakan KA Cepat dengan rute Stasiun Halim-Stasiun Karawang pulang pergi untuk meninjau kesiapan sarana dan prasarana KA Cepat.

Dalam kunjungannya ini, Li Qiang mencoba KA Cepat dari Stasiun Halim hingga Karawang dengan waktu tempuh selama 15 menit. Li Qiang juga dikenalkan dengan motif batik Mega Mendung yang menghiasi interior kereta api cepat dan berbagai fasilitas rangkaian yang lengkap dan nyaman.

Li Qiang berkesempatan melihat berbagai fasilitas dan interior dari Stasiun KA Cepat Halim dan Karawang. Ia juga mencoba kereta penumpang dan kereta inspeksi dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam. 

GM Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan, KCIC menyambut baik dan mengapresiasi kehadiran PM Cina. Ia menyebut kunjungan ini merupakan bentuk dukungan dari Cina terhadap kemajuan transportasi di Indonesia.

“Kami merasa terhormat dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan Perdana Menteri Cina melihat sejumlah kesiapan yang telah dilakukan dari berbagai sisi, baik pelayanan, pemenuhan fasilitas publik, hingga penataan area stasiun yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kereta api cepat bagi penumpang,” ucap Eva dalam keterangan resmi, Rabu (6/9). 

Eva menjelaskan, kolaborasi kedua negara sangat penting dalam perkembangan kereta api cepat Indonesia. Sebagai salah satu negara dengan fasilitas kereta api cepat terbaik di dunia, Tiongkok membawa teknologi dan melakukan transfer pengetahuan mengenai infrastruktur dan operasional terhadap SDM Indonesia.

"Kunjungan ini memberi dorongan dan motivasi bagi kami untuk menyediakan layanan KA Cepat yang optimal dan paripurna kepada masyarakat Indonesia. Ke depan kami harap KA Cepat ini bisa disambut baik oleh masyarakat dan menjadi pilihan moda transportasi untuk perjalanan dari Jakarta menuju Bandung atau sebaliknya," ujarnya. 

Saat ini menjelang operasional sejumlah persiapan terus dilakukan uji coba hingga menjalankan 30 KA per hari terus berlanjut guna memastikan keandalan sarana kereta dan pra sarana. Untuk layanan operasional KCIC memiliki 11 rangkaian KA Penumpang dan 1 KA inspeksi yang seluruhnya sudah tiba di Indonesia dan berada di Dipo Tegalluar.

Selain uji coba yang berjalan lancar, proses sertifikasi sarana dan prasarana juga dilakukan bersama Kementerian Perhubungan. Mengingat KA Cepat merupakan salah satu proyek strategis nasional, KCIC memastikan saat operasional dilakukan, maka dipastikan sudah sesuai dengan seluruh regulasi yang ada.