Surya Paloh Minta Nama Koalisi Anies Tak Diganti meski Minus Demokrat

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pengarahan saat Silaturahmi Nasional (Silatnas) Badan Advokasi Hukum (Bahu) Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (10/3/2023).
Penulis: Ade Rosman
12/9/2023, 16.43 WIB

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh meminta agar nama koalisi partai politik pendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon dalam Pilpres 2024 tak berubah. 

Pesan Surya Paloh itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali saat menghadiri agenda silaturahmi di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Selasa (12/9).

"Beliau (Paloh) menitipkan pesan bahwa sedapat mungkin koalisi tetap kita pertahankan dengan nama Koalisi Perubahan. Jadi tidak ada lagi embel-embelnya hanya koalisi perubahan. Ini masukan dari ketua umum partai Nasdem," kata Ali.

Saat ini, Koalisi Perubahan diisi oleh Nasional Demokrat, PKS, dan Partai Kebangkitan Bangsa. Meski begitu PKS belum secara resmi menyatakan dukungan untuk Muhaimin sebagai cawapres Anies. PKS  masih menunggu keputusan Musyawarah Majelis Syuro yang akan digelar dalam waktu dekat. 

Kendati demikian, saat menyambut kunjungan Anies-Muhaimin, PKS memberikan tanda positif terhadap pasangan tersebut. Tanda tersebut berupa berkumandangnya lagu Ya Lal Wathon saat menjamu kedatangan Anies dan Muhamin di Markas PKS.

"Insyaallah ini semua tadi menghasilkan hal-hal yang positif, untuk semakin menguatkan kebersamaan menyongsong kemenangan pada 2024 yang akan datang," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam konferensi pers di Kantor DPP PKS, Selasa (12/9).

Syaikhu menegaskan sikap PKS akan ditentukan lewan Musyawarah Majelis Syuro yang akan digelar dalam waktu dekat. Kendati demikian, ia menyebut akan menyampaikan suasana pertemuan siang hari ini dalam forum internal PKS tersebut.

Sebelumnnya Partai Demokrat juga tergabung dalam koalisi. Namun belakangan Demokrat mundur dari koalisi dan mencabut dukungan untuk Anies di pemilihan presiden. 

Demokrat mundur setelah Anies memilih Muhaimin menjadi calon wakil presiden. Partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono itu menilai Anies telah membuat keputusan sepihak dan melanggar kesepakatan yang telah ia buat sendiri. Anies sebelumnya telah meminta AHY menjadi cawapres. 

Reporter: Ade Rosman