Banjir Bandang Hantam Libya, Korban Bisa Mencapai 20 Ribu Orang

AFP/The Press Office of Libyan Prime Minister
Banjir Bandang di Libya.
14/9/2023, 09.20 WIB

Banjir bandang melanda Kota Derna di Libya usai Badai Daniel menghantam pantai utara negara tersebut pada Sabtu (9/9). Saat ini, jumlah korban banjir tersebut kemungkinan bisa mencapai puluhan ribu orang.

Banjir melanda Kota Derna di Libya usai Badai Daniel menghantam pantai utara negara tersebut pada Sabtu (9/9).  Saat ini setidaknya 5.100 orang dinyatakan meninggal dunia. Tim pencari masih menyisir jalan hingga lautan untuk mencari korban.

"Mayat ada dimana-mana, di dalam rumah, di jalanan, di laut. Ke mana pun Anda pergi," kata seorang tim pencari yang bernama Emad al-Falah dikutip dari Associated Press, Kamis (14/9).

Sedangkan Bulan Sabit Merah Libya mengatakan saat ini 10 ribu orang hilang akibat banjir bandang. Namun, Direktur pusat medis Al-Bayda, Abdul rahim Maziq memperkirakan 20 ribu orang tewas akibat bencana ini.

Badai dan banjir meluluhlantakkan kota Derna. Letak lokasi yang terpencil serta lumpuhnya pemerintahan kota, maka perlu waktu lama memastikan jumlah korban tewas.

Skala kehancuran akibat bencana tersebut juga tampak lebih buruk dari perkiraan para pejabat. Sedangkan rekonstruksi diperkirakan akan menelan buaya miliaran dolar.

"Puluhan jenazah terus terlihat di laut," kata Menteri Penerbangan Sipil Hichem Abu Chkiouat dikutip dari The Guardian.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan 30 ribu orang saat ini telah mengungsi dari Derna. Warga Derna juga telah meminta pemerintah membangun rumah sakit lapangan baru akrean dua rumah sakit yang ada telah menjadi penampungan mayat.

Patroli laut juga terus bekerja di sepanjang pantai untuk menemukan mayat yang terdampar. Jenazah yang ditemukan dibawa ke Kota Tobruk untuk diidentifikasi.

Luas jaringan jalan yang rusak karena banjir diperkirakan mencapai 30 kilometer. Sedangkan daerah terdampak banjir mencapai 220 hektare.

Saat ini pemerintah dan organisasi yang ada masih berusaha masuk ke kota berpenduduk lebih dari 100 ribu jiwa itu. Hambatan terjadi karena infrastruktur jalan yang lumpuh.

Adapun, sebagian besar bantuan disediakan oleh tetangga Libya yakni Mesir. Inggris juga telah mengumumkan paket bantuan awal dengan nilai £1 juta.