Presiden Joko Widodo menjelaskan alasannya memilih Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Jokowi mengatakan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu memiliki pengalaman cukup.
Sebelum menjadi KSAD, Agus merupakan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad). Presiden juga mengatakan Agus memiliki pengalaman di berbagai jenjang TNI.
"Jam terbangnya, (pernah) di teritorial, administratif, akademik, memenuhi semuanya," kata Jokowi dalam rekaman suara usai groundbreaking Bandara IKN, Kalimantan Timur, Rabu (1/11).
Namun, Jokowi mengaku belum memilih calon pengganti Agus sebagai KSAD. Nama KSAD baru akan dipertimbangkan usai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui Agus sebagai Panglima TNI.
"Setelah ada persetujuan, baru kami pikirkan KSAD baru," katanya.
DPR juga telah menerima usulan Presiden Joko Widodo terkait calon Panglima TNI pengganti Laksamana Yudo Margono. Ketua DPR Puan Maharani mengatakan dalam supres yang diterima DPR, Jokowi mengusulkan KSAD Jenderal Agus Subiyanto sebagai calon tunggal.
"Pada kesempatan ini saya akan mengumumkan nama calon pengganti dari Panglima TNI laksamana TNI Yudo Margono," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10).
Puan mengatakan, DPR akan menindaklanjuti surat usulan pengganti calon Panglima TNI tersebut dengan mekanisme yang ada. Agus selanjutnya akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi Pertahanan DPR.
Agus akan menggantikan Yudo Margono yang akan pensiun pada 26 November 2023, tepat saat berusia 58 tahun. Hal itu sesuai dengan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI).
Posisi Agus sebagai KSAD disebut-sebut akan digantikan oleh Panglima Komando Cadangan Strategis Letjen TNI Maruli Simanjuntak. Menantu Luhut Binsar Pandjaitan itu juga telah menyampaikan kesanggupan apabila ditunjuk.
“Kalau tentara, ditunjuk enggak ditunjuk, harus bekerja terus," kata Maruli di Kementerian Sekretaris Negara, Jakarta, Senin (30/10).