Ramalan Jokowi, RI Jadi Negara Maju dalam 3 Periode Pemimpin ke Depan

PLN
Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama atau groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Ibu Kota Busantara, Kalimantan Timur.
3/11/2023, 15.06 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyakini Indonesia bisa beralih menjadi negara maju dalam kurun waktu tiga periode kepemimpinan ke depan. Dalam periode tersebut, Indonesia perlu mengerjakan beberapa hal, salah satunya melanjutkan hilirisasi.

Menurut Jokowi, praktik hilirisasi bahan tambang seperti nikel, tembaga, bauksit dan timah yang telah berjalan saat ini dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk antara atau barang setengah jadi dari luar negeri.

Selain itu, program hilirisasi barang tambang saat ini bisa membuat Indonesia berperan aktif dalam rantai pasok baterai dan kendaraan listrik global.

Sedangkan pembangunan smelter mineral dirasa menjadi fasilitas penting untuk mengintegrasikan pengolahan komoditas tambang yang tersebar di sejumlah wilayah.

Smelter dapat menjadi sentra pengolahan mineral yang sumbernya menyebar. Contohnya adalah nikel di Sulawesi, bauksit di Kalimantan Barat, dan tembaga di Papua dan NTB.

"Lompatan itu akan terjadi, dari negara yang kategorinya negara berkembang masuk ke negara maju. Kesempatan itu ada dalam tiga kali kepemimpinan nasional ke depan," kata Jokowi saat memberikan sambutan di Kompas 100 CEO Forum, Kamis (2/11).

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menyinggung soal konsistensi pemimpin masa depan untuk melanjutkan program eksisting yang berdampak positif bagi perekonomian. Dia juga merujuk pada kondisi ekonomi sejumlah negara di Amerika Latin yang stagnan karena kurang konsisten dalam hal manajemen dan tata kelola.

"Dari yang saya pelajari, saat sudah sampai SMP, ganti pemimpin, kita balik lagi ke TK," ujar Jokowi.

Pemerintah juga akan terus menjalin kerja sama dengan pihak swasta untuk mengolah sumber daya alam. Dia mencontohkan langkah sebuah negara di pesisir utara Amerika Selatan, Guyana, yang berhasil menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 62% pada tahun 2022.

"Maka dari itu, silakan swasta menggarap, tapi pemerintah yang atur," kata Jokowi.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu