Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan partainya mengundang bakal calon wakil presiden (cawapres) usungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka dalam acara HUT ke-59 Partai Golkar pada Senin (6/11) sore. Selain Gibran, Presiden RI Joko Widodo dan bakal calon presiden Prabowo Subianto juga diundang.
"Mengundang juga Pak Prabowo dan juga Mas Gibran, dan para ketum partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju," kata Ace yang merupakan ketua pengarah HUT ke-59 Golkar, di Kompleks Parlemen, Senin.
Meski begitu Ace mengatakan panitia belum menerima konfirmasi kepastian kedatangan para undangan. Adapun perayaan HUT ke-59 akan digelar di Kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Neli Jakarta Barat.
"Hingga saat ini kami masih mengkonfirmasi kehadiran dari terutama presiden dan capres-cawapres yang kami usung," kata Ace lagi.
Di sisi lain, Ace mengatakan Golkar membuka diri bila Gibran ingin bergabung menjadi kader partai beringin. Apalagi Golkar merupakan partai yang pertama mengusung Gibran maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di pemilihan presiden. Meski begitu ia menyebut keputusan akhir tetap berada di tangan putra Presiden Joko Widodo itu.
"Kami tentu menyerahkan sepenuhnya kepada Mas Gibran untuk apakah beliau akan bergabung dengan Partai Golkar," tambah Ace.
Bukan Lagi Kader PDIP
Sebelumnya, Minggu (5/11), Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan Gibran Rakabuming Raka sudah bukan lagi menjadi bagian keluarga besar PDI Perjuangan. Pilihan Gibran maju menjadi cawapres Prabowo membuat ia berseberangan dengan sikap partai yang mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Menurut Hasto Gibran telah telah mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP dan telah resmi pamit dari partai. "Ya sudah. Jadi, sudah diselesaikan oleh DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta karena Mas Gibran menerima KTA dari DPC Kota Surakarta sehingga tidak lagi beranggota PDI Perjuangan karena sudah pamit," kata Hasto.
Hasto menjelaskan keluarnya Gibran dari PDIP telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik di internal maupun ketentuan perundang-undangan. Menurut Hasto posisi Gibran sebagai putra presiden tak berarti membuat ia bisa memiliki kartu tanda anggota lebih dari satu partai. Ia pun mengatakan partainya telah menerima pamitnya Gibran sehingga kini pencalonan Gibran sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju tak lagi berkaitan dengan PDIP.
Selain itu Hasto juga mengatakan ia telah mendapat informasi bahwa Gibran akan bergabung dengan Partai Golkar. Informasi itu menurut Hasto langsung ia dapatkan dari petinggi partai golkar yang mengusung Prabowo - Gibran di pilpres.
"Kami sudah menerima telepon dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bahwa Mas Gibran ini di 'kuning-kan', di Golkar-kan,” ujar Hasto.
Hasto mengatakan, mundurnya Gibran dari kader PDIP ini juga menjadi jawaban atas sorotan mengenai etika politik. Menurutnya, putra sulung Presiden Joko Widodo ini sudah mengirimkan surat pengunduran diri, sehingga secara etika politik terpenuhi. Ia menyebut mundurnya Gibran dari PDIP dan menjadi cawapres dari partai lain adalah sebuah realitas politik.