Deretan Pernyataan Muhaimin Tuai Kontroversi, Tol hingga Politik Uang

ANTARA FOTO/Nabil Ihsan/wpa.
Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar melepas burung saat mengunjungi Pasar Glodok di Taman Sari, Jakarta, Kamis (30/11/2023).
21/12/2023, 13.09 WIB

Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, kerap kali memberikan pernyataan kontroversial selama kampanye. Terbaru, politisi yang sering disapa Cak Imin ini menyoroti keluhan warga atas pembangunan jalan tol. Ia mengatakan pembangunan harusnya dinikmati secara merata, bukan hanya sebagian orang. 

“Kemarin saya ketemu tukang becak, tukang becak bilang, 'saya bayar pajak, pajaknya dibikin bangun tol, lah kok saya nggak bisa menikmati tol,” ujar Muhaimin saat menghadiri silaturahmi bersama Majelis Taklim se-Kabupaten Bekasi di Tambun, Bekasi Selatan, Senin (18/12).

Menurut Muhaimin ketentuan pembangunan yang merata bukan hanya dinikmati oleh sebagian orang tapi dinikmati oleh seluruh masyarakat. “Itu yang disebut keadilan, kesamarataan, kesetaraan," ujar Muhaimin lagi. 

Pernyataan Muhaimin itu mendapat sorotan dari berbagai pihak. Menteri Sekretaris Negara Pratikno turut menanggapi pernyataan Pratikno. “Memang tol bukan untuk tukang becak, bagaimana toh?” kata Pratikno usai Dies Natalis ke-74 UGM di Grha Sabha UGM, Selasa (19/12).

Meski demikian, ia mengatakan tol berdampak positif bagi seluruh lini masyarakat dari aspek ekonomi. Belum lagi kemacetan yang bisa diurai karena adanya tol. 

Setelah hampir sebulan kampanye, pada Jumat (22/12) Muhaimin akan dihadapkan dengan debat calon wakil presiden perdana. Juru Bicara Timnas AMIN, Billy David Nerotumelina mengaku tidak cemas dengan performa Cak Imin saat debat, kendati ia sering membuat pernyataan nyeleneh. Tak jarang, pernyataan ini menjadi blunder bagi pihaknya sendiri. 

“Meskipun jenaka tapi saya rasa akan tetap dalam koridor jawaban yang dijawab ketika ada pertanyaan panelis ataupun juga nanti pasti akan ada data yang kita tampilkan dari pernyataan beliau," ujar Billy di Posko Timnas AMIN, di Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/12).

Lantas, apa saja pernyataan kontroversial yang pernah diucapkan Muhaimin Iskandar?

Boleh terima sogokan politik saat pemilu

Di kesempatan yang sama dengan kritik atas pembangunan tol, Cak Imin berkelakar ibu-ibu boleh saja menerima sogokan berupa uang dari partai politik atau paslon lain. Tapi, ia menekankan, soal pilihan tetap bergantung pilihan masing-masing. 

“Kalau disogok dikasih orang supaya milih yang lain, terima saja sogokannya, tapi jangan pilih kemauannya,” kata Cak Imin di Tambun, Bekasi Selatan, Senin (18/12). 

Pernyataan ini sudah direspon Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja. Ia mengatakan menegaskan hal tersebut tidak bisa diwajarkan. Menurutnya, hal ini sudah masuk dalam tindak pidana pemilu dan sudah diingatkan banyak tokoh agama. 

"Enggak boleh (terima uang dari partai politik ataupun paslon). Barang siapa menerima dan memberi itu bermasalah. Nggak boleh terima dari money politics," kata Bagja di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).

Siap mundur bila tidak berguna menjadi wakil presiden

Muhaimin Iskandar menekankan dirinya bakal bekerja semaksimal mungkin bila terpilih menjadi wakil presiden. Ia bertekad, bakal mundur bila kinerjanya tidak terlihat. 

"Kalau nggak berguna siap mundur. Enggak ada gunanya kita punya amanah kalau tidak total di dalam pengabdian dan memberi solusi," ucap Cak Imin di acara Slepet Imin, Depok, Jawa Barat, Selasa (19/12). 

Di kesempatan yang sama, ia menjelaskan satu pertimbangan kenapa mau maju sebagai calon wakil presiden. Menurutnya, bila hanya menjadi menteri atau DPR, ia lebih banyak berkompromi. Sementara, presiden atau wakil presiden berhak menentukan kebijakan pemerintah. 

Indonesia dalam ancaman bahaya bila AMIN tidak menang

Pernyataan ini dia ucapkan pada Rabu (29/11) lalu, saat menghadiri konsolidasi pemenangan PKB dan AMIN di Beach City Ancol, Jakarta. “Apa yang disampaikan Mas Anies itu urgensi, kebutuhan. Kalau kami tidak menang, Indonesia dalam ancaman bahaya dan kehancuran,” ujarnya.

Klaim tersebut mengundang respon Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid. Menurutnya, Cak Imin sombong dan pongah. Mengutip pernyataan Imam Ghazali, Nusron berpendapat manusia tidak bersikap seperti itu.

“Seharusnya pemimpin itu optimis ya, mengajak membangun bersama Indonesia yang kita cintai. Bukan malah seperti itu,” kata Nusron pada wartawan, Kamis (30/11).

Agama bisa atasi gangguan mental

Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berpandangan, gangguan mental yang muncul ditengah masyarakat disebabkan tekanan ekonomi, dan perubahan sosial budaya yang cepat.

“Agama harus ditumbuhkembangkan agar seluruh problem gangguan mental yang menjadi penyakit baru bangsa ini bisa diatasi dengan secepat-cepatnya oleh tokoh-tokoh agama, pimpinan agama, ulama, kiai, dan seluruh gerakan agama di tanah air kita,” kata Cak Imin dalam dialog terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Selasa (22/11).

Pindah ke IKN sama dengan pindah ke hutan

Saat menghadiri acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit di Jakarta, Minggu (26/11) lalu, Muhaimin mendapat pertanyaan cepat dari moderator. Calon wakil presiden ini diminta memilih, mau pindah ke IKN atau tetap di Jakarta. Ia pun memilih Jakarta. 

“Itu kan pilihan saja. Lagi enak di Jakarta, tiba-tiba disuruh ke hutan. Bentar dulu. Itu pilihan pribadi, referensi tinggal pribadi. Kalau sekarang, per hari ini, belum layak tinggal di sana,” katanya. 

Pasangan calon presiden dan wakil calon presiden nomor urut satu ini memang kerap mengkritik IKN. Menurut mereka, pembangunan ibu kota baru harusnya tidak menjadi prioritas di tengah sulitnya keadaan masyarakat sekarang. 

Dalam dialog terbuka Muhammadiyah di Solo, Rabu (22/11) Anies menjelaskan pembangunan IKN di Kalimantan Timur cuma bakal menimbulkan ketimpangan dengan daerah di sekitarnya. Cara lain yang bisa digunakan untuk pemerataan, menurut Anies, adalah dengan mengembangkan kota kecil hingga menengah di berbagai wilayah.

Reporter: Amelia Yesidora