Ganjar Sindir Program Makan Gratis Prabowo Gibran yang Sedot Rp 400 T

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rw.
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berpidato saat menghadiri sarasehan nasional Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Penulis: Ade Rosman
Editor: Yuliawati
28/12/2023, 16.41 WIB

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyindir dana Rp 400 triliun yang dicanangkan untuk program makan siang gratis pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dia mengajak mahasiswa untuk kritis menilai program tersebut. 

Awalnya, Ganjar menceritakan pengalamannya saat berkampanye yang dimulainya dari wilayah timur Indonesia. Dari kunjungan ke kawasan itu, ia menemui kondisi fasilitas kesehatan yang masih belum memadai di wilayah tersebut. Salah satunya dia bertemu seorang pendeta yang membantu proses persalinan seorang ibu yang tengah melahirkan.

"Maaf, dan Rp 400 triliun mau digunakan untuk makan siang," kata Ganjar disambut tawa audiens, saat menghadiri acara sarasehan nasional alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Kamis (28/12).

Ganjar lalu mengatakan bahwa alumni GMNI merupakan kaum intelektual, sehingga ia mengajak untuk semakin kritis pada soal jargon, program, dan gimik para calon.

"Karena di balik politik yang besar, di balik debat yang ditonton tepuk tangan yang sangat meriah, sebenarnya ada tanggung jawab moral kita untuk memberikan pendidikan politik kepada rakyat. Jangan bohongi rakyat," katanya.

Makan siang gratis merupakan Program yang dijanjikan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran.

Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo, sebelumnya mengatakan anggaran yang dibutuhkan dalam program makan siang gratis mencapai Rp 450 triliun per tahun. Program ini menargetkan makan siang gratis bagi 82,9 juta jiwa masyarakat Indonesia.


Reporter: Ade Rosman