Ganjar Tanggapi Jokowi Soal Data Pertahanan: Terbuka di Website

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendengarkan aspirasi saat menghadiri Demokr(e)asi di Jakarta, Senin (8/1/2024). Dalam kesempatan tersebut Ganjar Pranowo mendengarkan cerita dan aspirasi publik dalam berbagai hal diantaranya tentang ekonomi hijau dan penciptaan lapangan kerja.
9/1/2024, 06.50 WIB

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut data tentang pertahanan negara tak bisa sembarang dibuka pada publik.

Menurut Ganjar, data terkait pertahanann bisa ditemukan di situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).

"Ada datanya di Kemenko Polhukam, terbuka itu di website," kata Ganjar usai menghadiri acara DEMOKR[E]ASI, di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Senin (8/1).

Ganjar mengatakan, dirinya hanya ingin mendapatkan jawaban dari Prabowo sebagai calon presiden yang juga merupakan Menteri Pertahanan. 

"Saya butuh jawaban saja, kalau memang tidak bisa kan dia (Prabowo) jawab 'tidak bisa dibuka pak'," katanya.

Jokowi Sebut Bukan Toko Kelontong

Narasi mengenai informasi dan data pertahanan dan keamanan negara mencuat saat debat capres ketiga di Istora Senayan Jakarta pada Ahad (7/1), kemarin. Debat yang berlangung selama 150 menit itu membahas isu seputar pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.

Dalam sesi debat tersebut, calon presiden Anies Baswedan menilai penyediaan Alutsista saat ini berlandaskan selera pihak tertentu tanpa melihat preferensi yang relevan dengan kebutuhan masa depan. Menurut Anies, pengadaan Alutsista Indonesia harus menyesuaikan dengan beragam ancaman mutakhir seperti peretasan, judi online, dan ancaman serangan terorisme.

"Inilah yang menurut kami penting dan anggarannya perlu ditingkatkan. Tapi jangan keliru, ancamannya ada pergeseran, kami melihat perlunya strategi yang baik," ujar Anies.

Pernyataan serupa juga dikatakan oleh calon presiden Ganjar Pranowo. Dia menyebut rencana pengadaan Alutsista harus mengacu pada kebutuhan tiap-tiap matra TNI.

Ganjar menyatakan pernah berkomunikasi dengan pejabat tinggi militer belum lama ini. Pejabat tersebut mengaku sudah menyiapkan gudang untuk menyimpan persenjataan yang tidak dibutuhkan.

"Maka seluruh perencanaannya harus bottom up. Saya ketemu orang jabatannya cukup tinggi, dia bilang 'kalau bapak kasih persenjataan yang tidak saya butuhkan, sudah saya siapkan museum di sana'," ujar Ganjar.

Narasi tersebut mendapat tanggapan dari Prabowo selaku calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju. Dia membantah tudingan dua rivalnya yang menyebut penyediaan Alutsista berangkat dari kebutuhan selera pribadi.

Prabowo mengatakan bahwa rencana pengadaan persenjataan militer merupakan hasil kesepakatan antara pemerintah melalui Kementerian Pertahanan dan Komisi I DPR sebagai mitra pemerintah dalam lingkup pertahanan dan intelijen.

Pernyataan Ganjar tersebut ditanggapi Jokowi saat berkunjung ke Serang, Banten, pasa Senin (8/1).

"Karena ini menyangkut strategi besar negara, enggak bisa semua dibuka kayak toko kelontong, enggak bisa," kata Jokowi.

Reporter: Ade Rosman