Survei The Economist: Suara Prabowo Tembus 50%, Ganjar-Anies Bersaing

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wpa.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (tengah) berbincang dengan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) serta capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Penulis: Ira Guslina Sufa
25/1/2024, 13.51 WIB

Survei terbaru yang dirilis media berbasis di Inggris The Economist  menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto di pemilihan presiden 2024 makin kokoh. Berdasarkan survei terbaru yang digelar dengan metode voting persaingan terjadi pada calon presiden Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.  Adapun perhitungan dukungan dilakukan pada 16 Januari 2024,

Survei yang bertajuk “Siapa yang Akan Menjadi Presiden Indonesia Selanjutnya?” itu merilis Prabowo unggul dengan 50% dukungan. Sementara itu di urutan kedua ada Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 23% diikuti Anies Baswedan di urutan ketiga dengan elektabilitas 21%. 

“Jika tidak ada yang menang lebih dari 50% pada putaran pertama, kontestasi akan dilanjutkan pada bulan Juni,” tulis The Economist seperti dilansir dari Antara, Kamis (25/1). 

Survei tersebut merupakan hasil pemantauan The Economist yang dilakukan sejak Januari 2023. Meski begitu tidak ada penjelasan lebih spesifik siapa yang menjadi responden dalam survei dan berapa responden yang dilibatkan. 

Dalam paparan survei The Economist menyebutkan elektabilitas Prabowo mengalami tren peningkatan sejak awal 202.  Riset itu juga menemukan elektabilitas Ganjar yang sempat berada di urutan pertama pada awal 2023 justru mengalami penurunan. Tren peningkatan justru terjadi pada calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan. 

Tangkapan layar hasil survei elektabilitas capres versi The Economist (Antara)

Pada laman survei itu, The Economist juga membubuhkan profil singkat para calon presiden. Prabowo disebutkan sebagai calon presiden yang akan melanjutkan warisan pembangunan Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) dan menganut paham “Jokowinomics”.

Adapun Ganjar dituliskan sebagai seorang teknokrat yang ramah dan menggantungkan harapan keberhasilan pada kampanye akar rumput. Sementara itu, Anies disebut sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta yang berpengalaman dalam urusan luar negeri dan ingin meningkatkan pengaruh Indonesia di kawasan.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024, yakni pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar di nomor urut 1. Selanjutnya ada pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Adapun jadwal pemungutan suara akan dilakukan pada 14 Februari 2024.

Catatan tambahan dari Redaksi seiring dengan adanya perubahan pada publikasi The Economist.

Catatan ini dibuat pada Jumat (26/1) pukul 07.00 WIB

Pada publikasi terbaru, The Economist mengubah data hasil survei per 16 Januari 2024. Elektabilitas Prabowo yang semula 50% menjadi 47%. Sedangkan Ganjar dan Anies bersaing dengan elektabilitas menjadi masing-masing 24%.  Semula elektabilitas Ganjar di 23% dan Anies di 21%. 

Meski begitu The Economist tetap tidak memberi penjelasan bagaimana metode jajak pendapat dihitung termasuk siapa saja yang menjadi responden dalam riset. Mereka hanya memberikan catatan atas perubahan yang dilakukan.  “Catatan editor 25 Januari 2024: Perhitungan ini telah diperbarui untuk mengecualikan jajak pendapat yang kami anggap tidak dapat diandalkan,” tulis The Economist seperti dikutip Jumat (26/1). 

Reporter: Antara