PDIP Yakin Kampus Lain Bakal Ikut Sivitas Akademika UGM Petisi Jokowi

ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kedua kanan), Wakil Ketua DPP PDIP Bidang Hubungan Luar Negeri Ahmad Basarah (kanan), kader PDIP Anggie (kiri) dan Aryo Seno Bagaskoro (kedua kiri) di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (6/1/2024).
Penulis: Ade Rosman
1/2/2024, 15.22 WIB

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meyakini perguruan tinggi lainnya akan mengikuti langkah sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) yang melayangkan petisi Bulaksumur kepada Presiden Joko Widodo. Petisi itu berisi kritik terhadap sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai menyimpang dari nilai demokrasi. 

"Universitas Gadjah Mada pun telah menyampaikan sikapnya di tempat yang sangat Keramat, yang sangat penting menjadi simbol dari Gadjah Mada, yaitu Balairung. Ini kami yakini akan diikuti oleh perguruan-perguruan tinggi yang lainnya," kata Hasto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (1/2).

Hasto mengatakan, salah satu pemicu munculnya petisi itu yakni pernyataan Jokowi yang disampaikan pada 24 Januari lalu. Kala itu, tambah Hasto, di depan aparat TNI, Jokowi menyatakan presiden boleh kampanye.

"Ini lah yang kemudian membawa demokrasi Indonesia dalam titik yang sangat kritis, yang mendorong para guru bangsa untuk turun gunung, yang mendorong kelompok-kelompok pro demokrasi," kata Hasto.

Sebelumnya, sivitas akademika UGM melayangkan Petisi Bulaksumur kritik Presiden Jokowi di Balairung UGM, pada Rabu (31/1). Menurut para guru besar yang hadir sikap Jokowi melanggar prinsip demokrasi. 

“Tindakan Presiden Jokowi justru menunjukkan bentuk-bentuk penyimpangan pada prinsip-prinsip dan moral demokrasi kerakyatan dan keadilan sosial yang merupakan esensi nilai Pancasila,” ujar Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Koentjoro.

Petisi tersebut berisi desakan terhadap Jokowi beserta aparat penegak hukum, pejabat negara, dan aktor politik di belakang presiden untuk kembali kepada koridor demokrasi.


Reporter: Ade Rosman