PKS Temukan Dugaan Penggelembungan Suara di Depok, Ini Respons KPUD

ANTARA FOTO/SULTHONY HASANUDDIN/nz
Dua warga melakukan pencoblosan surat suara ulang di TPS 043, Menteng, Jakarta, Sabtu (24/2/2024).
6/3/2024, 17.59 WIB

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat merespons kabar penggelembungan suara yang disampaikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mereka berjanji akan mencermati dugaan kecurangan tersebut.

"Kami telah melakukan upaya-upaya dan pencermatan, khususnya untuk penghitungan suara di Kecamatan Sukmajaya sudah selesai," ujarnya di Depok, Rabu (6/3) dikutip dari Antara.

Ia mengatakan penghitungan suara di Kecamatan Tapos dan Sawangan masih dalam proses. KPUD menargetkan rekapitulasi suara di kecamatan tersebut rampung hari ini.

"Mudah-mudahan bisa selesai hari ini dan dilanjutkan rekapitulasi di tingkat provinsi," katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri mengatakan ada dugaan penggelembungan suara di dapil yang meliputi Kota Depok dan Bekasi. Dari hitungan PKS, ada 4.236 suara yang bertambah secara tidak sah untuk Partai Nasdem dan Partai Amanat Nasional alias PAN.

Kasus pertama ada di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Berdasarkan laporan Dewan Pimpinan Cabang PKS Sukmajaya dan saksi Panitia Pemilihan Kecamatan per Senin (4/3), ada penambahan suara untuk DPR RI, terutama Partai Nasdem. Jumlahnya meningkat 2.506 suara, dari 7.250 suara menjadi 9.576 suara,

“Saksi PPK PKS kemudian meminta agar dilakukan proses penghitungan suara ulang dengan mengacu pada dokumen C-Hasil. Setelah dilakukan pengecekan ulang, akhirnya suara kembali sesuai dengan penghitungan semula,” kata Mabruri dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (6/3).

Kasus kedua terjadi atas laporan Ketua DPD PKS Kota Depok, Imam Budi Hartono. Di Kecamatan Sawangan, Kota Depok, ada dugaan penggelembungan total 580 suara di tiga kelurahan dalam Pemilihan Legislatif di Partai Nasdem.

Rinciannya, ada 153 suara di Kelurahan Kedaung, 177 suara di Kelurahan Sawangan Baru, dan 250 suara di Kelurahan Pengasingan. Dalam laporan itu, disebut angka ini diambil dari suara yang tidak sah.

Reporter: Antara