Rekap Kunjungan Kerja Jokowi di NTB: Resmikan Waduk hingga Jalan

ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.
Presiden RI Joko Widodo (tengah) bersama Penjabat Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi (kedua kanan) menekan tombol sirine saat meresmikan Inpres Jalan Daerah (IJD) di Desa Lembar, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, NTB, Kamis (2/5/2024). Presiden Jokowi meresmikan pembangunan Inpres Jalan Daerah (IJD) Lembar Sekotong - Pelangan segmen Lembar - Gili Mas (Lombok), Polamata-Jelenga (Sumbawa Barat), Sabedo Dalam - Bukit Planing, Lenangguar - Teladan (Sumabawa), Wilamaci - Karumbu - Sape (Bima) dengan total panjang 40,6
2/5/2024, 20.17 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melangsungkan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat (NTB) selama tiga hari sejak Selasa (30/4) hingga Kamis (2/5). Dalam lawatan dinas kali ini, Jokowi melaksanakan beragam kegiatan seperti peresmian bendungan, infrastrukut jalan daerah hingga kunjungan panen raya.

"Kita harapkan dengan jalan ini kecepatan logistik akan makin baik, jalan-jalan menuju ke kawasan-kawasan produktif, baik itu kawasan pertanian, kawasan perkebunan, semuanya bisa ditunjang oleh jalan yang baik," kata Jokowi dalam siaran pers, Kamis (2/5).

Berikut rekapan kegiatan Jokowi di NTB:

1. Peresmian jalan daerah di Lombok sepanjang 40,6 KM
Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di NTB pada Kamis (2/5). Dia menyebut pemerintah telah melakukan pembangunan dan perbaikan lima ruas jalan di NTB pada tahun 2023.

Lima ruas jalan itu tersebar di empat kabupaten yaitu Lombok Barat, Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Bima. Jokowi menyebut total panjang jalan yang dibangun dan diperbaiki sepanjang 40,6 kilometer (km) dan menghabiskan anggaran Rp 211 miliar.

Dia berharap peremajaan sejumlah ruas jalan itu dapat meningkatkan kecepatan logistik di sekitar kawasan dan memberikan sejumlah manfaat bagi para pengguna jalan dan warga setempat.

2. Meresmikan Bendungan Tiu Suntuk senilai Rp 1,4 triliun
Jokowi mengatakan, agenda kunjungan kerja hari ini dengan meresmikan Bendungan Tiu Suntuk, di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. Pembangunan bendungan berkapasitas 60,8 juta meter kubik itu menghabiskan anggaran Rp 1,4 triliun.

Jokowi menguraikan keberadaan Bendungan Tiu Suntuk bertujuan untuk mendukung saluran irigasi 680 liter per detik. Bendungan yang dibangun di lahan seluas 1.900 hektar itu juga bisa mereduksi bencana banjir di sekitar Sumbawa Barat.

Selain itu, dia menegaskan bahwa air merupakan kunci bagi kehidupan manusia di tengah perubahan iklim yang terjadi saat ini. "Sekali lagi air menjadi sangat penting bagi kehidupan kita, utamanya di NTB. Baik itu untuk pertanian, baik itu juga untuk air baku, air minum kita," kata Jokowi.

Pemerintah telah melakukan pembangunan tujuh bendungan di Provinsi NTB dalam 10 tahun terakhir. Presiden juga mengatakan bahwa NTB menjadi provinsi yang paling banyak memiliki bendungan.

"Pemerintah dalam 10 tahun ini telah membangun tujuh bendungan di NTB, hanya di NTB, paling banyak dan Bendungan Tiu Suntuk ini menjadi salah satu bendungan besar," ujar Jokowi.

3. Tinjau panen raya jagung 9 ton
Presiden Jokowi meninjau panen raya jagung di Kabupaten Sumbawa, NTB pada Kamis, 2 Mei 2024. Dalam peninjauan tersebut, Jokowi menegaskan pentingnya menjaga kestabilan harga pada saat terjadi kelebihan suplai.

Jokowi menyambut positif kondisi harga jagung domestik yang belakangan mengalami penurunan. Kendati demikian, dia menyebut situasi harga jagung saat ini cenderung menguntungkan peternak namun berdampak negatif bagi petani.

Penurunan harga jagung dipicu oleh kelebihan pasokan atau oversupply dari hasil panen raya jagung di sejumlah kawasan, seperti Sumbawa, Dompu, hingga di Gorontalo. Harga jagung saat ini berada di kisaran Rp 4.200 per kilogram (kg) dari sebelumnya di level Rp 7.000 per kg.

"Kondisi ini baik untuk peternak, tapi kurang baik untuk petani. Nah ini untuk menjaga keseimbangan sepertinya tidak mudah. Yang paling penting menurut saya, produktivitasnya harus naik," kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan, penurunan harga jagung tak melulu membawa kerugian bagi para petani. Dia mencontohkan, para petani di Kelurahan Brang Biji saat panen besar kali ini berhasil memeroleh 7-9 ton jagung.

Besaran hasil panen tersebut dirasa sudah cukup untuk menutupi biaya ongkos produksi apabila harga jual dipatok Rp 4.200 per kg. "Tapi ada yang di bawah 5 ton. Nah itu yang dengan harga Rp 4.200 per kg gak ketutup," ujar Jokowi.

Dalam rangkaian kunjungan kerja itu, Jokowi didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Pj. Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi, dan Pj. Bupati Lombok Barat Ilham.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu