PT Hutama Karya (Persero) menyelesaikan evakuasi material besi di jalur Stasiun MRT ASEAN menuju Stasiun Blok M, Jakarta Selatan. Usai evakuasi MRT Jakarta sudah mulai beroperasi kembali pada hari ini Jumat (31/5).
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan Hutama Karya selaku kontraktor proyek pembangunan memohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat insiden tersebut. Crane yang jatuh berada di areal pembangunan gedung Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung di lintasan MRT Jakarta Line Bundaran HI-Lebak Bulus antara Stasiun MRT ASEAN dan Stasiun MRT Blok M.
Insiden terjadi pada Kamis sekitar pukul 17.00 WIB yang telah mengganggu operasional dan kenyamanan para pengguna MRT. "Setelah kejadian tersebut, Hutama Karya melakukan evakuasi material besi dalam empat tahap selama 2 jam,” ujar Adjib seperti dikutip Jumat (31/5).
Menurut Adjib berdasarkan investigasi awal, insiden ini disebabkan oleh induksi elektromagnetik yang terjadi ketika kereta MRT melintas saat tower crane sedang mengangkat material besi. Induksi tersebut mengakibatkan crane mati mendadak, sehingga material besi yang sedang diangkat terjatuh miring dan masuk ke dalam rel MRT mengikuti arus induksi.
Lebih jauh ia mengatakan sebelum pekerjaan pengangkatan material dilakukan, Hutama Karya selaku kontraktor telah berkoordinasi dengan pihak MRT. Kedua pihak menyepakati batas aman jarak pengangkatan material, yaitu 6 meter, sesuai dengan hasil koordinasi tersebut.
Setelah kejadian Adjib mengatakan perusahaan akan mengambil langkah preventif untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang. Tindakan yang akan diambil meliputi evaluasi dan peningkatan prosedur keselamatan kerja, khususnya terkait penggunaan crane di dekat jalur MRT.
Peninjauan ulang jarak aman pengangkatan material dengan melibatkan ahli elektromagnetik untuk memastikan keselamatan operasional. Peningkatan koordinasi dan komunikasi dengan pihak MRT untuk memastikan setiap langkah yang diambil telah memenuhi standar keselamatan tertinggi.
Selain itu Adjib mengatakan Hutama Karya berkomitmen untuk melanjutkan proses investigasi dengan memperbaiki seluruh dampak atas insiden tersebut. Perusahaan berjanji untuk menyampaikan informasi terkini pada kesempatan pertama.