Bakal Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan pernah bertemu dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah atau DPD PDIP alias Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah terkait pemilihan gubernur atau Pilgub 2024.
Khofifah mengatakan, pertemuan keduanya berlangsung dua kali.
Ketua Umum PP Muslimat NU itu membantah kabar bahwa pertemuan itu terkait usulan nama bakal calon wakil gubernur Jatim. “Tidak sampai beliau menyodorkan nama calon wakil gubernur,” kata Khofifah di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara 4, Jakarta, Jumat (7/6).
Khofifah berkomitmen menggandeng Emil Elestianto Dardak sebagai bakal calon wakil gubernur dalam Pilgub Jatim 2024. Khofifah memastikan komposisi dirinya dengan Emil kian kuat seiring adanya dukungan dari sejumlah partai politik besar.
Khofifah mengaku sudah mendapat surat rekomendasi dari Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk maju dalam Pilgub Jatim.
Surat rekomendasi itu berisi paket pasangan Khofifah - Emil. "Jadi surat rekomendasi ini sudah sepaket," ujar Khofifah.
Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Jawa Timur Said Abdullah berpandangan, Khofifah akan lebih kuat bila didampingi oleh figur dari kalangan abangan. PDIP pun berencana untuk mendorong Khofifah menggandeng kader PDIP di Pilkada.
"Kalau Mbak Khofifah bersedia merangkul kalangan abangan sebagai wakil dari PDIP, saya kira dua kekuatan ini akan mewakili dua corak kultural besar di Jatim," kata Said, Selasa (28/5).
Ia mengatakan, ada banyak kader PDIP yang bersedia mendampingi Khofifah. Ia pun menawarkan sejumlah nama seperti Bupati Gresik Akhmad Yani, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo.
“Mas Fauzi akan melengkapi keterwakilan masyarakat Madura sebagai pemimpin di Jawa Timur. Setelah Pak Noer, tidak ada lagi keterwakilan orang Madura sebagai pemimpin di Jawa Timur," ujar Said.