Gerakan Suara Ibu Gelar Aksi Tolak UU TNI: Kami Tak Ingin RI Jadi Rezim Militer


Gerakan Suara Ibu Indonesia menggelar aksi menolak revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (TNI). Aktivis Suara Ibu Indonesia, Ririn Sefsani mengatakan pihaknya tidak ingin Indonesia menjadi rezim militer.
“Kami tidak ingin represif dan ruang demokrasi makin dihabisi. Tidak ingin aspirasi rakyat dibungkam,” kata Ririn saat ditemui di Gedung Sarinah, saat aksi berlangsung pada Jumat (28/3).
Selain menolak revisi UU TNI, mereka juga menyoroti tindakan kekerasan yang dilakukan aparat penegak hukum (APH) terhadap aksi masyarakat, termasuk mahasiswa.
“Tindakan kekerasan terhadap aksi-aksi masyarakat hampir di seluruh Indonesia, itu adalah bukti nyata bahwa rezim ini anti-demokrasi, bahwa rezim ini makin menggunakan kekuatan militer, aparat, untuk menghadang suara kritis,” ujarnya.
Menurutnya, aparat seharusnya menghargai aspirasi publik, menjaga keamanan saat aksi berlangsung. Dalam aksi tersebut, gerakan Suara Ibu Indonesia juga membacakan isi penyataan sikap terkait revisi UU TNI dan kekerasan dalam aksi mahasiswa, sebagi berikut:
- Kami adalah ibu Indonesia, kami menyuarakan kesedihan dan keprihatinan para ibu di seluruh Indonesia yang mengharapkan Indonesia lebih baik bagi generasi anak-anak kami.
- Kami tidak rela masa depan anak-anak kami diambil oleh keserakahan para elit pejabat yang menempuh cara-cara kotor untuk melanggengkan kekuasaannya.
- Kami tidak rela anak-anak kami hidup di Indonesia yang kehilangan kemanusiaan, keadilan, keberadaban, dan kemerdekaan bersuara.
- Kami tidak rela anak-anak kami berhadapan dengan kekerasan aparat demi memperjuangkan demokrasi yang disudutkan oleh senapan dan diinjak-injak lars tentara.
- Karena itu, kami tidak akan melarang anak-anak kami, para mahasiswa untuk memperjuangkan apa yang direnggut dari masa depan mereka
- Kami, Ibu Indonesia, akan mendampingi perjuangan mereka dengan ikut turun ke jalan, berjuang bersama anak-anak kami, melawan kekuasaan yang korup.
- Inilah tuntutan kami, stop kekerasan pada mahasiswa, batalkan revisi UU TNI.
- Kembalikan tentara ke tugas utamanya membela tanah air, bukan pejabat yang segelintir.