Menteri Peruhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap mendaftarkan bandara IKN ke organisasi penerbangan sipil internasional atau International Civil Aviation Organization (ICAO).
Ia menjelaskan, nama bandara yang diberikan nama Nusantara Airport tersebut, baru ia terima pekan lalu dari Presiden Joko Widodo. Nama inilah yang akan didaftarkan ke ICAO. Nantinya, bandara Ibu Kota Nusantara ini, akan mendapatkan kode internasional, seperti layaknya bandara besar lainnya.
"Jadi nanti akan ada nama kode untuk Bandara Nusantara Airport, misalnya NAP atau lainnya, nanti kita lihat kode-kode yang belum digunakan tempat yang lain," kata Budi Karya Sumadi, dilansir dari Antara, Minggu (16/6).
Menhub menambahkan, sertifikasi untuk bandara IKN ditargetkan dapat selesai dalam waktu satu bulan. Sehingga, sebelum HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus, sertifikasi sudah dikeluarkan ICAO.
Sebagai informasi, Nusantara Airport mempunyai luas terminal 7.350 m2 dan luas area bandara 347 ha. Konsep desain terminal bandara ini akan memadukan unsur kearifan lokal, yang menonjolkan budaya Kalimantan dan berorientasi ramah lingkungan.
Dengan runway sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter, Nusantara IKN dapat didarati oleh pesawat berbadan besar, seperti tipe Boeing 777-300ER dan Airbus A380.
Sebelumnya, Menhub telah melakukan kunjungan ke bandara IKN, untuk mengecek progres pembangunan dan memastikan kesiapannya menyambut para tamu saat HUT Kemerdekaan 17 Agustus 2024.
Dalam kunjungannya, Menhub mengunjungi beberapa titik, seperti lokasi landas pacu dan gedung terminal. Ia mengatakan, progres pembangunan di dua lokasi ini dan sejumlah fasilitas lainnya secara garis besar sudah baik dan sesuai rencana.
“Untuk landas pacu dan gedung terminal bandara IKN, perubahannya signifikan dan terlihat jelas, jika dibandingkan saat saya terakhir kali ke sini pada akhir April lalu. Kemajuan ini tentu sangat menggembirakan,” ujar Menhub.