Kebakaran hutan terjadi lagi di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur pada Sabtu (22/6). Kebakaran yang terjadi di Gunung Batok berhasil dipadamkan pada Sabtu malam.
Ini merupakan kedua kalinya kawasan tersebut dilanda kebakaran dalam rentang waktu kurang dari setahun. Meski demikian, pihak pengelola taman nasional belum bisa memastikan penyebab kebakaran saat ini karena masih mengumpulkan bukti dan keterangan.
"Telah berhasil dikendalikan dan padam pada 21.55 WIB," kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu, (24/6) dikutip dari Antara.
Meski penyebab belum diketahui, Septi mengingatkan masyarakat agar waspada karena di kawasan ini mulai memasuki masa kering dan rentan kebakaran. "Hal sekecil apapun berpotensi menimbulkan kebakaran," katanya.
Kebakaran dilaporkan pertama kali terjadi pada Sabtu (22/6) pukul 03.30 WIB. Petugas lalu berhasil memadamkan api pada 05.00 WIB.
Meski demikian, si jago merah kembali muncul di titik yang sama pada 08.00 WIB. Upaya pemadaman yang dilakukan petugas TNBTS juga terkendala angin kencang dan topografi.
Kebakaran Tahun Lalu
Pada September 2023, kawasan Bromo juga dilanda kebakaran besar. Penyebabnya adalah penggunaan suar atau flare untuk kebutuhan foto prawedding sejak 6 September hingga 10 September 2023.
Kepala Balai Besar TNBTS Hendro Widjanarko mengatakan, upaya pemulihan ekosistem kawasan Gunung Bromo tersebut, diperkirakan membutuhkan biaya hingga Rp3,5 miliar. Sementara total taksiran kerugian akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan tersebut mencapai Rp 5,4 miliar
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf menghitung kerugian industri pariwisata akibat kebakaran di Kawasan Gunung Bromo pada 2023 mencapai Rp 89,76 miliar.
Kerugian tersebut dihitung berdasarkan tidak adanya pembelian karcis dan pengeluaran wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Bromo.