Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadap Presiden Joko Widodo untuk melaporkan hasil kunjungan kerja ke Prancis, Serbia, Rusia, dan Turki pada pekan terakhir Juli lalu. Presiden Terpilih itu mengatakan baru baru tiba di Tanah Air pada Kamis (1/8) sore.
"Jadi saya hari ini minta waktu laporan ke presiden atas kunjungan saya kemarin ke pembukaan Olimpiade, bertemu empat mata dengan Presiden Macron dan ke beberapa negara lainnya," kata Prabowo di Istana Merdeka Jakarta pada Jumat (2/8).
Prabowo selama sepekan terakhir melaksanakan kunjungan kerja ke Eropa. Lawatan dinas diawali agenda pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Elysee, Paris pada Rabu (24/7).
Selanjutnya pada Senin (29/7), Prabowo mengunjungi Presiden Serbia Aleksandar Vucic. Mereka membahas langkah strategis untuk memperkuat kerja sama menyeluruh antara Serbia dan Indonesia, terutama dalam bidang pertahanan, dan ekonomi.
Pada hari yang sama, Prabowo langsung bertolak ke Turki melalui pendaratan di Bandara Internasional Esenboga, Ankara. Di Turki, Prabowo bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, Menteri Pertahanan Turki Güler, dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Prabowo menganggap Turki sebagai negara sahabat yang telah lama saling membangun kerja sama di bidang Pertahanan dengan Indonesia. Kerja sama pertahanan dan industri pertahanan merupakan sektor prioritas terdepan dalam hubungan bilateral antara Indonesia dengan Turki, selain perdagangan, energi, konstruksi dan kesehatan.
Industri pertahanan nasional juga telah memanfaatkan perkembangan teknologi Turki melalui kerja dengan PT. Pindad.
Lawatan dinas presiden terpilih berlanjut ke Rusia untuk menemui Menteri Pertahanan Federasi Rusia Andrey Belousov dan Presiden Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow. Prabowo menyampaikan keinginan adanya alih teknologi dari Rusia untuk mewujudkan industri pertahanan Indonesia yang mandiri.
Selain itu, pembahasan utama kerja sama Indonesia-Rusia di antaranya meliputi ketahanan pangan, energi dan pendidikan, terutama terkait rencana beasiswa bagi pelajar Indonesia untuk belajar ke Rusia, serta peningkatan kolaborasi dalam pemanfaatan energi nuklir dan pengembangan pariwisata. "Intinya saya melaporkan saja. Ya dengan Rusia, Turki, Serbia," ujar Prabowo.