Harga saham bank-bank besar anjlok seiring jatuhnya IHSG, bursa Wall Street juga turun, harga Bitcoin jatuh, dan kedekatan Prabowo dengan konglomerat Rothschild.
Berita-berita tersebut merupakan artikel terpopuler pada Senin (5/8), dan kami rangkum dalam Top News Katadata.co.id.
1. IHSG Anjlok, Saham Bank Jumbo BBCA, BMRI, BBNI hingga BBRI Kompak Berguguran
Saham-saham perbankan berkapitalisasi jumbo terperosok seiring dengan jatuhnya Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dan bursa Asia.
Rata-rata penurunan saham bank berkisar 2,5% - 3% pada perdagangan Senin (5/8) seperti yang terjadi pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hingga PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Melansir dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terpuruk hingga 3,41% ke level 7.059 dan sempat menyentuh level terendah 6.998,81.
Nikkei 225 anjlok 12,4%, diikuti Hang Seng 1,6%, Shanghai Composite 1,54% dan Straits Times 4,24%.
2. Wall Street Rontok Pekan Lalu Dipicu Laporan Kinerja dan Kekhawatiran Resesi AS
Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup turun pada perdagangan Jumat (2/8). Melemahnya laporan kinerja perusahaan pada Juli menimbulkan kekhawatiran terjadinya resesi ekonomi sehingga mendorong investor melakukan aksi jual.
S&P 500 turun 1,84% dan berakhir di 5.346,56. Nasdaq Composite terkoreksi 2,43% ditutup di level 16.776,16, sedangkan Dow Jones Industrial Average tergelincir 610,71 poin atau 1,51%, ditutup pada 39.737,26.
Nasdaq bahkan telah merosot lebih dari 10% dari level tertingginya baru-baru ini.
Rontoknya ketiga bursa AS ini juga terjadi setelah laporan pertumbuhan pekerjaan di AS pada Juli lalu yang menunjukkan perlambatan lebih dari yang diperkirakan. Tingkat pengangguran naik ke level tertinggi sejak Oktober 2021.
3. Pasar Khawatir Resesi Global dan Perang di Timur Tengah, Bitcoin Anjlok
Harga Bitcoin (BTC) telah jatuh lebih dari 8% sejak awal akhir pekan menjadi US$57.400 (Rp 919,49 juta) pada Minggu (4/8). Ini merupakan harga terendah dalam hampir tiga pekan terakhir.
Kekhawatiran terhadap resesi global dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah membuat mata uang kripto terpopuler ini terus merosot. Cryptoslate melaporkan harga koin alternatif (Altcoin) juga mengalami penurunan.
Harga Ethereum (ETH) merosot ke level terendah sejak April, turun lebih dari 6% dalam 24 jam terakhir menjadi US$2.613 (Rp 41,86 juta), sebelum mencoba untuk pulih.
Mata uang kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar ini diperdagangkan pada US$2.745 (Rp 43,97) pada Minggu (4/8).
Pada Juli lalu, harga Ethereum sempat menyentuh US$3.400 (Rp 54,46 juta) setelah peluncuran reksa dana yang dapat diperdagangkan di bursa (ETF) Ethereum spot.
4. Kedekatan Prabowo dengan Konglomerat Rothschild: Hadir di Peresmian Pabrik Kabel
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri peresmian pembukaan gedung baru perusahaan kabel dan konektor listrik PT Volex Indonesia di Batam pada Minggu (4/8).
Dalam peresmian tersebut, hadir Nathaniel Philip Victor James Rothschild, konglomerat keturunan kelima dari keluarga Rothschild yang merupakan pemilik perusahaan kabel tersebut.
Peresmian gedung baru di Kawasan Industri Sekupang Kota Batam ini juga dihadiri Gubernur Kepri Ansar Ahma, Kapolda Kepri Irjen Pol. Yan Fitri Halimansyah, Wali Kota Batam Muhammad Rudi, serta manajemen PT Volex Indonesia dan tamu undangan lainnya.
Peresmian gedung baru ketiga perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur kabel dan konektor elektronik tersebut, ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Menhan RI Prabowo Subianto dan Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
5. Profil Nat Rothschild, Sahabat Prabowo yang Pernah Berselisih dengan Bakrie
Nat Rothschild adalah anggota keluarga Rothschild kelahiran Inggris yang menetap di Swiss. Ia merupakan pewaris gelar Baron Rothschild.
Konglomerat Inggris ini sudah lama memiliki bisnis di Indonesia. Ia sempat memiliki kongsi dengan Group Bakrie dengan melalui perusahaan tambang baru bara, Bumi Plc pada 2010 melalui tukar guling saham.
Namun demikian, bisnisnya dengan Grup Bakrie tak awet. Hubungan Rothschild dan Bakrie memburuk setelah ia menuduh Bakrie melakukan praktik kotor dalam bisnis patungan mereka tersebut.
Rothschild menuduh Bakrie telah menyelewengkan US$ 600 juta untuk pengembangan perusahaan, yang disebut Bakrie tidak terbukti. Sebaliknya, Bakrie menuduh Rothschild telah mencuri data-data perusahaan untuk dirinya sendiri.