Anies Baswedan mengaku tidak mengetahui batas waktu yang ditetapkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mencari koalisi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Anies menyampaikan pernyataan tersebut kepada Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta, Khoirudin, melalui pesan suara yang kemudian bocor ke media sosial.

Dalam pesan suara tersebut, Anies mengungkapkan rasa terkejutnya terhadap pernyataan Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid. Ia mengaku baru tahu  mengenai tenggat waktu pencarian koalisi untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.

Kholid sebelumnya menyebutkan bahwa PKS memiliki batas waktu 40 hari sejak pengumuman duet Anies dan Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Mohamad Sohibul Iman (MSI), untuk memastikan keduanya dapat berlaga di Pilgub. Tenggat waktu tersebut, menurut Kholid, berakhir pada 4 Agustus lalu.

"Saya kaget saja mendengar jubir-jubir PKS di media mengatakan tenggat waktu 40 hari, lalu deadline 4 Agustus sebagai deadline mencari partai lain. Mengapa kaget? Karena memang tidak pernah dibahas," kata Anies kepada Khoirudin dalam pesan suara itu.

Menurut Anies, termin 4 Agustus mengacu pada permintaan PKS kepada dirinya untuk menyetujui Sohibul Iman sebagai pasangannya di Pilgub Jakarta tahun ini. Anies melanjutkan, PKS meminta dirinya untuk memberikan persetujuan soal Sohibul sebagai calon wakil gubernur sebelum tanggal 4 Agustus.

Anies menceritakan bahwa dia menyampaikan persetujuan itu langsung kepada Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, saat keduanya bertemu pada 31 Juli. Anies juga mengatakan telah menemui Sohibul Iman pada 30 Juli untuk membicarakan rencana mereka di Pilkada dan masalah-masalah Jakarta.

Setelah perbincangan tersebut, Anies mengaku segera menghubungi PIC Pilkada yang selama ini ditugasi untuk menjadi jembatan komunikasi resmi antara dirinya dengan PKS. "Saya sampaikan bahwa kalau bisa ingin ketemu Pak Presiden hari itu juga," ujar Anies. Pertemuan tersebut akhirnya terlaksana pada Rabu sore, 31 Juli.

Dalam pertemuan itu, Anies menyatakan kesiapannya untuk berjuang bersama Sohibul Iman sesuai dengan keputusan yang diambil di DPTP. Anies melaporkan bahwa jawaban tersebut disambut baik oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Menurut Anies, Presiden PKS Ahmad Syaikhu kemudian menginformasikan bahwa keputusan ini memungkinkan mesin partai untuk mulai bergerak. "Jadi itu pembahasannya, sama sekali kita tidak membahas soal 40 hari dan lain-lain," kata Anies.

Lebih lanjut, Anies mengungkapkan bahwa komunikasi intensif terus dilakukan dengan berbagai partai politik lain. Walaupun tidak diberitakan, Anies mengaku terus menginformasikan setiap pembaruan kepada penghubung (PIC).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan itu menambahkan, bahwa sejauh ini tidak ada perubahan signifikan dari partai-partai lain. "Jadi memang mereka merasa belum perlu mengumumkan," ujar Anies.

Anies menyebut partai pendukung saat ini telah menyetujui kerja sama namun memilih untuk menunggu waktu yang tepat untuk pengumuman resmi. Selama ini, Anies Baswedan terus mempersiapkan diri dan menegaskan bahwa dalam komunikasi dengan berbagai partai, calon wakil gubernur berasal dari PKS.

Di sisi lain, Anies menghormati dinamika yang terjadi di setiap partai politik dan menghormati keputusan yang diambil oleh pimpinan partai. Dia juga meminta agar para juru bicara dari timnya tidak terlibat dalam perdebatan publik.

"Bahkan ketika muncul pernyataan dari teman-teman jubir, saya sampaikan kepada jubir-jubir kami, jangan saling berbantah di depan umum. Kita ini teman seperjuangan. Jangan saling berbantah,” ujar Anies. 

Ia pun mengingatkan agar perbedaan bisa dibicarakan baik-baik. Anies menilai setiap perbedaan dalam keputusan partai seharusnya dapat dibahas dengan baik untuk mencapai kesepahaman. Anies menegaskan kembali komitmennya untuk menghormati keputusan yang diambil oleh setiap partai sembari menyadari bahwa setiap partai memiliki kendala, kesempatan, kepentingan, dan misi masing-masing.

Kepada Khoirudin, Anies berharap kerja sama politik antara dirinya dan PKS dapat terus berlanjut hingga waktu pendaftaran yang dijadwalkan pada 27 hingga 29 Agustus. "Itulah waktu di mana kita memasukkan formulir B1 KWK untuk pendaftaran," ujar Anies. 

Di akhir obrolan dengan Khoirudin, Anies menyatakan harapan untuk bersama PKS bertarung di kontestasi Pilkada Jakarta. Adapun PKS saat ini makin intens membangun kerja sama dengan Partai Gerindra yang menjadi motor Koalisi Indonesia Maju. Di Pilkada Jakarta, KIM berencana mengusung Ridwan Kamil. Sementara PKS disebut-sebut akan mendapat jatah wakil gubernur. 

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu