Masyarakat Merasa Dicatut
Belakangan, persoalan dukungan ini menjadi polemik setelah masyarakat merasa Nomor Induk Kependudukan (NIK) mereka dipakai untuk syarat dukungan. Bahkan, keluhan disampaikan Anies Baswedan karena merasa nama anaknya dicatut.
Gubernur Jakarta 2017-2022 itu mengatakan KTP dua anaknya yakni Mikail Azizi Baswedan serta Kaisar Hakam Baswedan dicatut untuk mendukung Dharma dan Kun Wardana Abyoto. Hal tersebut disampaikan Anies dalam akun X-nya pada Jumat (16/8).
Dalam unggahannya, Anies juga menyertakan bukti tangkapan layar dari laman Komisi Pemilihan Umum (KPU). "KTP saya aman. Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yang bekerja bersama ikut dicatut," kata Anies.
Hal yang sama terjadi kepada warga Jakarta bernama Juan Robin (24). Usai mengecek media sosialnya, ia terkejut karena NIK-nya dicatut secara sepihak sebagai pendukung calon independen Pilgub Jakarta, Dharma Pongrekun - Kun Wardana.
“Padahal tidak tahu itu siapa, tidak pernah ketemu ini siapa. Kecewa, data bisa sampai bocor gitu,” katanya saat ditemui Katadata.co.id di Jakarta, Jumat (16/8).
Sudah Ada Laporan ke Bawaslu
Sedangkan Bawaslu Jakarta telah menerima 70 laporan terkait dugaan pencatutan NIK mereka. Bawaslu mengatakan masyarakat yang merasa dicatut bisa mengisi formulir di laman ini.
Bawaslu juga meminta masyarakat mengirimkan tangkapan layar dengan #SahabatBawaslu yang tercatut sebagai pendukung. "Atau melalui whatsapp center Bawaslu dengan nomor 081292566526 dengan keterangan nama, alamat lengkap, NIK," kata Koordinator Divisi Humas, Data, dan Informasi Bawaslu Jakarta Quin Pegagan di Jakarta, Sabtu (17/8).
Quin juga mempersilakan masyarakat datang ke Bawaslu yang berada di seluruh wilayah Jakarta. Badan tersebut akan menyurati KPU jakarta ketika data masyarakat telah terkumpul.
"Kami akan menyurati KPU provinsi untuk diperbaiki," katanya.