Jokowi Panggil Kepala Badan Gizi, Bahas Dimulainya Program Makan Bergizi Gratis
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana ke Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (20/8). Dadan mengaku mendapat arahan dari presiden terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis yang dijanjikan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.
Dadan menyatakan program makan gratis akan mulai berjalan pada 2 Januari 2025 untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, serta anak sekolah dari jenjang PAUD hingga SMA, baik di sekolah umum maupun sekolah keagamaan. Program ini nantinya akan menyasar target 82,9 juta penerima yang berjalan secara bertahap sampai 2029.
Dadan mengatakan Badan Gizi Nasional siap beroperasi secepatnya setelah menerima daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) mulai Desember tahun ini.
"Kami berkeinginan agar di Desember kami terima DIPA, dan 2 Januari program makan bergizi bisa dilaksanakan," kata Dadan kepada wartawan seusai pertemuan dengan Jokowi.
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menceritakan bahwa Jokowi menginginkan tugas dan kerja Badan Gizi Nasional tidak hanya fokus pada program makan bergizi gratis untuk anak sekolah, tetapi juga memperluas mempromosikan budaya hidup sehat secara keseluruhan.
Implementasi promosi budaya hidup sehat dapat diterapkan lewat pemanfaatan potensi lokal untuk bahan pangan. Menurut Dadan, Jokowi ingin agar anak-anak sekolah tidak hanya tahu tentang makanan bergizi, tetapi juga tahu manfaat kesehatan dari produk-produk lokal seperti daun kelor.
"Kan banyak potensi daerah yang belum dikembangkan. Anak-anak sekolah mesti tahu manfaat kesehatan daun kelor. Nah Presiden Jokowi menginginkan hal itu juga diketahui oleh anak sekolah," ujar Dadan.
Meskipun Badan Gizi Nasional merupakan lembaga yang mengelola program makan gratis berskala nasional, Dadan mengatakan nantinya akan ada unit pelayanan di setiap wilayah untuk memastikan program ini berjalan di seluruh daerah.
Tim tersebut mirip dengan struktur organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang umumnya bertugas menjalankan kebijakan di tingkat lokal. "Badan Gizi ini kan badan nasional, nanti ada unit pelayanan di setiap wilayah," kata Dadan.
Pemerintah menganggarkan program makan bergizi gratis sebesar Rp71 triliun atau 0,29% terhadap PDB pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Program unggulan Prabowo ini diharapkan dapat menyumbang peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 0,10% pada 2025.
"Tenaga kerja yang diharapkan dapat terserap untuk pelaksanaan program ini adalah sekitar 820 ribu pekerja,' dikutip dari Buku Nota Keuangan RAPBN 2025, Jumat (16/8).