Di Tengah Isu Keretakan, Prabowo Undang Jokowi ke Rapimnas Gerindra
Partai Gerindra membantah hubungan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo saat ini retak. Bahkan, Prabowo mengundang Jokowi hadir di rapat pimpinan nasional partai tersebut pada Jumat (30/8).
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan hubungan Prabowo dan Jokowi terjalin dengan baik. Bahkan, Muzani mengatakan, di minggu ini saja dalam sehari bisa bertemu dua kali.
"Bahkan Pak Prabowo minta Pak Jokowi hadir di penutupan Rapimnas (Partai Gerindra), dan Pak Jokowi menyanggupi insyallah akan datang," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8).
Muzani menilai, isu keretakan Prabowo dan Jokowi tak hanya melenceng namun juga sengaja dibuat untuk membuat seolah-olah terdapat perbedaan di antara keduanya.
"Isu itu sengaja diproduksi seolah-olah ada perbedaan pandangan di antara pemimpin kita," kata dia.
Isu keretakan muncul usai Jokowi menyampaikan dirinya merasa ditinggalkan ramai-ramai saat berpidato di Kongres Partai Nasdemi hari Minggu (25/8). Belakangan, Jokowi menyoroti soal kebersamaan saat ditanya awak media soal pernyataan tersebut.
"Biasanya datang ramai-ramai, begitu mau pergi ditinggal ramai-ramai. Saya yakin itu tidak (terjadi) dengan Bapak Surya Paloh," kata Jokowi.
Sedangkan Istana telah angkat bicara soal kabar keretakan hubunganJokowi dengan presiden terpilih Prabowo Subianto. Staf Khusus Presiden Juri Ardiantoro mengatakan isu ini upaya adu domba untuk mengganggu keberlanjutan pemerintahan.
"Politik adu domba itu usang, sangat tidak disukai masyarakat kita." kata Juri dalam keterangan tertulis, Senin (26/8).
Namun, Prabowo telah menepis kabar keretakan hubungannya dengan Jokowi. Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan isu tersebut adalah upaya adu domba.