Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan soal potensi gempa di dua zona megathrust yang dapat memicu tsunami.
Menurut pernyataan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono gempa di dua megathrust di Indonesia hanya tinggal menunggu waktu.
Adapun dua zona megathrust yang dimaksud yaitu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut dimana keduanya sudah lama tak melepaskan energinya.
Berdasarkan pernyataaan dari BMKG tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah memitigasi potensi gempa megathrust segmen Selat Sunda.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan menyebut Jakarta rentan terkena dampak sekunder dari gempa besar yang dihasilkan oleh zona megathrust, meskipun pusat gempa dari zona megathrust itu terletak di sepanjang pantai barat Sumatra dan selatan Jawa.
Ia juga menyatakan bahwa Jakarta tidak berada tepat di atas zona megathrust, tetapi guncangan dari gempa besar di zona ini masih bisa terasa. Terlebih lagi karena posisi Jakarta yang relatif dekat dengan patahan selatan Jawa.
Poin-poin Peringatan BPBD DKI soal Potensi Megathrust Selat Sunda
Berikut ini poin-poin peringatan BPBD DKI soal potensi megatrust Selat Sunda yang penting diketahui:
Sosialisasi
BPBD DKI Jakarta melakukan sosialisasi ke kantor-kantor kelurahan hingga gedung-gedung perusahaan tentang gempa megathrust segmen Selat Sunda tersebut.
Yohan mengatakan isu megathrust Selat Sunda membuat warga Jakarta sadar bahwa bencana ini harus diwaspadai.
Menurutnya, peringatan soal megathrust Selat Sunda perlu digencarkan agar warga tidak menganggap sepele.
Siapkan Ina-TEWS
Yohan mengatakan BPBD DKI Jakarta telah mempersiapkan terkait potensi megatrust Selat Sunda dengan memasang Ina-TEWS atau Indonesia-Tsunami Early Warning System.
Yohan mengatakan bahwa Ina-TEWS ini mengcover seluruh wilayah di Indonesia. Adaoun cara kerjanya yaitu setiap ada gempa maka Ina-TEWS akan berbunyi sebagai bentuk notifikasi.
Ia juga melanjutkan bahwa BPBD DKI Jakarta akan terus memantau dan berkoordinasi dengan Badan Metereorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait potensi megatrust Selat Sunda.
Gelar Simulasi
Menurut pernyataan Ketua Sub-kelompok kedaruratan dan penanganan pengungsi BPBD DKI Jakarta, Wardaya., BPBD DKI Jakarta berencana akan menggelar simulasi bencana secara serentak dalam waktu dekat.
Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko bencana megathrust yang kembali menjadi perhatian.
Wardaya menjelaskan bahwa BPBD DKI Jakarta telah menyiapkan berbagai skenario simulas agar bisa menjangkau semua kalangan warga Jakarta.
Dari mulai skenario cara masyarakat menghadapi bencana gempa di rumah sakit, pemukiman padat penduduk, pasar, sekolah, hingga gedung perkantoran.
Itulah ulasan lengkap mengenai poin-poin peringatan BPBD DKI soal potensi megathrust Selat Sunda yang penting diketahui.