Aburizal Ingatkan Prabowo Tak Takut Beli Minyak dari Rusia dan Hapus Kesenjangan

ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/aww.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto (kanan) berbincang dengan mantan menko perekonomian Aburizal Bakrie saat acara ddialog berjudul Peran dan Potensi Kelas Menengah Menuju Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Penulis: Ira Guslina Sufa
24/9/2024, 13.22 WIB

Pengusaha kawakan sekaligus mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie berharap pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bisa mengambil langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurut Aburizal langkah itu harus tercermin dari kebijakan yang akan diambil pemerintahan. 

“Saya cuma mau menyampaikan, pertama pada bagaimana meningkatkan growth. salah satu caranya adalah investasi,”ujar Aburizal dalam wawancara dengan Katadata.co.id  seperti dikutip Selasa (24/9). 

Mantan Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia itu mengatakan dalam membangun iklim investasi pemerintah harus berani mengambil kebijakan yang tak biasa. Keberanian itu menurut Aburizal salah satunya bisa terlihat dari kemauan untuk menjalin kerja sama dan investasi dengan pemerintah Rusia bila dirasa menguntungkan. 

Ia mencontohkan keberanian Malaysia dan Arab Saudi yang dinilai tidak takut dalam mencari mitra investasi. Menurut Aburizal, Malaysia dan Arab Saudi mendapatkan keuntungan diskon US$20 dollar atau sekitar Rp 300 ribu untuk setiap transaksi satu barel minyak. 

“Kita ga berani bergitu. Itu kebijakan itu kita mesti ubah,” ujar Aburizal. 

Hal kedua yang menjadi perhatian Aburizal adalah menghapuskan kesenjangan yang ada di masyarakat. Menurut Aburizal bila persoalan kesenjangan tidak segera diatasi akan menjadi persoalan di masa mendatang. 

“Harus ada suatu ide untuk mengatasi kesenjangan itu,” ujar Aburizal lagi. 

Pemerintahan Prabowo - Gibran akan melanjutkan kepemimpinan yang kini dipegang oleh Joko Widodo - Ma’ruf Amin. Peralihan kekuasaan akan berlangsung pada 20 Oktober 2024. Dalam berbagai kesempatan Prabowo mengatakan akan fokus melakukan berbagai kebijakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8%.