NasDem Putuskan Tak Masuk dalam Kabinet Prabowo - Gibran, Apa Alasannya?

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.
Ketua SC Partai NasDem Willy Aditya (kanan) menyampaikan paparan disaksikan Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim (kiri) dan Ketua OC Ali Mazi (tengah) saat konferensi pers menjelang pelaksanaan Kongres ke-III Partai NasDem di Jakarta, Jumat (23/8/2024).
Penulis: Ira Guslina Sufa
14/10/2024, 08.50 WIB

Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat Hermawi Taslim memastikan partainya tak akan masuk dalam kabinet di pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Meski begitu Hermawi mengatakan partainya berkepentingan untuk mendukung dan turut mensukseskan pemerintahan Prabowo. 

Menurut Hermawi sikap partai itu sudah disampaikan langsung oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh kepada Prabowo dalam dua kali pertemuan antarpimpinan partai itu. Pertemuan pertama berlangsung di kantor NasDem dan pertemuan kedua di rumah Prabowo di jalan Kertanegara Jakarta Selatan. 

“Kami  mengatakan mendukung penuh pemerintahan ini, kami berkepentingan pemerintahan ini sukses. Tapi atas dasar pertimbangan banyak hal kami memutuskan untuk tidak masuk dalam kabinet,” ujar Hemawi kepada media seperti dikutip Senin (14/10). 

Hermawi mengatakan NasDem berpandangan akan lebih bermanfaat bila partai memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintahan Prabowo dibanding menempatkan orang dalam kabinet. Posisi di luar kabinet menurut Hermawi juga membuat partai bisa lebih leluasa dalam menyampaikan gagasan. 

Sikap partai untuk tidak masuk dalam kabinet itu menurut Hermawi ditunjukkan dengan tidak mengirimkan nama-nama calon yang akan diusulkan untuk masuk dalam kabinet. “Bukan menolak dan meminta. Pak Prabowo pernah nanya kenapa Nasdem belum berikan nama, tapi kita diam saja. Tapi sikap kita adalah memberi kontribusi lain selain dari menempatkan orang di kabinet,” ujar 

Prabowo saat ini tengah melakukan sejumlah pertemuan dengan tokoh dari berbagai kalangan untuk mendapatkan masukan dalam penyusunan kabinet.  Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan tidak tertutup kemungkinan pemerintahan Prabowo - Gibran terdiri dari sekitar 46 kementerian dan lembaga. Namun ia mengatakan jumlah pasti masih disusun sesuai dengan kebutuhan dalam menjalankan program. 

"Saya nanti masih mau menghitung finalisasinya, jumlahnya berapa," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (11/10) lalu. Di sisi lain, Dasco mengaku sudah mendapatkan informasi bahwa nomenklatur kementerian-kementerian yang disusun untuk mengoptimalkan fungsi kementerian. 

Menurut dia, jumlah kementerian yang disiapkan akan berfokus untuk menunaikan janji kampanye dari Prabowo Subianto. "Asta Cita dan 17 Program Aksi, yang kemudian akan diimplementasikan pada kementerian-kementerian, baik yang existing maupun kementerian yang dipecah menjadi kementerian baru," kata Dasco. 

Reporter: Antara