Produsen peralatan pertahanan, PT Pindad, mulai memproduksi kendaraan taktis jenis Maung Garuda untuk menyasar pengguna dari kalangan pejabat setingkat menteri hingga bupati. Kabar itu disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi usai menghadiri agenda Deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional di Indonesia Arena Senayan, Jakarta.
"Mulai kami produksi. Yang penting, semua semangatnya untuk pakai Maung," kata Prasetyo seperti dikutip Minggu (3/11).
Meski belum mengungkap berapa jumlah unit kendaraan Maung yang diproduksi, Prasetyo menyebut tahap awal itu dipersiapkan untuk pejabat setingkat menteri. Ia memastikan mobil yang diproduksi mayoritas menggunakan pasokan komponen produksi dalam negeri.
Menurut Prasetyo, setelah memenuhi kebutuhan kendaraan operasional bagi 48 menteri, produksi gelombang kedua Maung akan menyasar 59 pejabat wakil menteri serta pejabat setingkatnya. "Tahap pertama pasti menteri. Wakil menteri baru setelah itu, kalau sudah ada produksi lagi kita lanjutkan, untuk semua lah sampai bupati, gubernur, harapannya begitu," kata Prasetyo.
Presiden Prabowo Subianto telah memberi contoh pemanfaatan kendaraan Maung sebagai mobil kepresidenan yang kini dimodifikasi sebagai MV3 Limousine berwarna putih. "Kan sudah dipakai sama Pak Prabowo kemarin. Harus memberi contoh," katanya.
Kendaraan Maung produksi Pindad mencuri perhatian publik setelah Presiden Prabowo menjadikan kendaraan karya anak bangsa itu sebagai kendaraan kepresidenan usai agenda pelantikan pada Minggu (20/10). Bahan pembuatan Maung MV3 itu 70 persen berasal dari komponen dalam negeri, sedangkan 30 persen dari luar negeri.