Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto menyatakan KPK akan melanjutkan operasi tangkap tangan (OTT) di masa depan. Ia mengatakan OTT adalah langkah penting dalam penyelidikan sekaligus usaha mengumpulkan bukti terkait tindak pidana korupsi.
Dia mengatakan, OTT merupakan menjadi langkah penting penyelidikan yang dimulai dari informasi awal, analisis, dan pemantauan melalui penyadapan kepada terduga pelaku tindak pidana korupsi. Menurutnya, penyadapan akan percuma jika tak diikuti OTT.
"Kalau kami punya kewenangan penyadapan, (percuma jika) tidak melakukan OTT. Itu kan salah satu rangkaian kegiatan," kata Setyo sesuai pelantikan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (16/12).
Setyo bakal segera menggelar rapat khusus dengan para pimpinan KPK setelah pelantikan pada pimpinan KPK. Dia menyebut, para pimpinan KPK perlu mematangkan program jangka pendek dan jangka menengah yang menjadi skala prioritas.
Menurutnya, salah satu urgensi kerja KPK saat ini adalah mencegah kebocoran alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). KPK bakal menaruh perhatian lebih kepada persoalan pengadaan barang dan jasa pemerintah, termasuk memantau aliran dana perjalanan dinas pejabat negara.
"Presiden menyampaikan yang berhubungan dengan pemborosan APBN dan korupsi harus ditindak tegas," ujarnya.
Sebelumnya santer wacana untuk menghapus kegiatan OTT di KPK. Narasi tersebut pernah dilontarkan oleh Komisioner KPK sekaligus Calon Pimpinan KPK, Johanis Tanak, saat mengikuti uji kepatutan dan kelayakan tes Capim KPK bersama Komisi III DPR pada Selasa (19/11).
Tanak menyatakan bahwa OTT tidak relevan untuk menangani kasus tindak pidana korupsi. "Seandainya saya bisa jadi ketua, saya tutup, close, karena itu sesuai KUHAP," kata Tanak.
Adapun Johanis Tanak kini terpilih kembali menjadi Komisioner KPK periode 2024-2029. Berikut daftar pimpinan KPK 2024-2029:
Ketua:
Setyo Budiyanto
Anggota:
Johanis Tanak
Fitroh Rohcahyanto
Agus Joko Pramono
Basuki Widodo.