Panggil Ratusan Rektor ke Istana, Prabowo Bahas Pangan hingga Efisiensi Anggaran

Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan ratusan rektor selama empat jam di Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (14/3). Diskusi ini membahas teknologi, kemandirian pangan, hilirisasi mineral hingga efisiensi anggaran di perguruan tinggi.
Agenda pertemuan selama pukul 16.30 WIB sampai 20.30 WIB itu dihadiri oleh 124 rektor perguruan tinggi negeri, 40 rektor perguruan tinggi swasta, 18 rektor perguruan tinggi keagamaan dan 17 pimpinan lembaga layanan pendidikan tinggi atau LLDikti.
Forum temu presiden dan rektor itu terselenggara di dalam tenda raksasa yang dibangun di halaman tengah Istana Merdeka. Pertemuan ini diselingi kegiatan buka puasa bersama.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menyampaikan Prabowo meminta perguruan tinggi untuk dapat menghasilkan produk-produk unggulan yang dapat mendorong kemandirian bangsa di beragam sektor seperti pangan, kesehatan, energi, air, serta hilirisasi mineral.
Menurut Brian, Prabowo meminta perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam inovasi dan pengembangan teknologi untuk mewujudkan visi tersebut. “Presiden juga menyampaikan, hanya bangsa yang menguasai sains dan teknologi yang akan menjadi bangsa makmur,” kata Brian dalam konferensi pers usai pertemuan di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (14/3).
Pada momen tersebut, Prabowo juga menyampaikan peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara sebagai motor penggerak industri strategis. Perguruan tinggi diharapkan berperan sebagai tulang punggung riset, inovasi, dan pengembangan sumber daya manusia alias SDM untuk mendukung percepatan industri di masa depan.
Brian menambahkan, Prabowo berencana meningkatkan kesejahteraan dosen dan menambah pendanaan riset di Indonesia. Gagasan untuk meningkatkan anggaran riset berangkat dari langkah Pemerintah Korea Selatan yang mengalokasikan 4% dari Produk Domestik Bruto atau PDB untuk riset dan inovasi.
“Ketika pembangunan bisa berjalan cepat, maka industrialisasi berbasis teknologi bisa bergerak cepat. Presiden berharap juga terjadi peningkatan paling tidak hingga 1% dari GDP,” ujarnya.
Pengembangan sektor pendidikan menjadi salah satu janji kampanye Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Dalam visi dan misi yang tertuang dalam konsep 'Bersama Indonesia Maju', mereka berkomitmen meningkatkan alokasi dana untuk riset dan inovasi.
Dana tersebut ditargetkan mencapai 1,5% – 2% dari PDB dalam lima tahun. Anggaran ini dianggap sebagai investasi untuk memperbaiki kualitas pendidikan, serta penguasaan sains dan teknologi.
Rektor Institut Pertanian Bogor atau IPB Arif Satria menyampaikan forum tersebut juga membahas soal instruksi efisiensi anggaran di perguruan tinggi. Meskipun pembahasannya tidak terlalu mendetail, efisiensi yang dimaksud berkaitan dengan pengelolaan sumber daya kampus, khususnya dalam kegiatan administratif atau proses kerja kantor.
“Presiden juga menjelaskan mengapa perlu ada efisiensi. Itu sebenarnya, efisiensi kantor. Itu semua akan digunakan kembali untuk percepatan pembangunan,” kata Arif Satria pada kesempatan serupa.