Prabowo Kumpulkan Menteri, Bahas Pendanaan hingga Proyek Garapan Agrinas

Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ke Istana Merdeka Jakarta pada Senin (24/3) untuk membahas prospek kinerja Agrinas.
Pemerintah sebelumnya telah mengubah tiga BUMN karya menjadi perusahaan pengelola pangan. Antara lain PT Yodya Karya menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara, PT Virama Karya menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara dan PT Indra Karya menjadi PT Agrinas Palma Nusantara.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menjelaskan bahwa pembahasan mengenai Agrinas mencakup kesiapan lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pertanian hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Zulhas mengatakan, rapat terbatas kali ini mendiskusikan soal manajemen sektor pangan ubi dan padi dan rencana budidaya ikan di fasilitas seluas 20 ribu hektare (ha) di Pulau Jawa.
Selain itu, rapat tersebut juga membahas soal kelanjutan pengembangan perkebunan kelapa sawit di lahan seluas 1 juta ha melalui PT Agrinas Palma Nusantara.
Menurut Zulhas saat ini sudah ada sekitar 221 ribu hektare lahan yang sudah masuk dalam pengelolaan. Namun 145 ribu hektare masih perlu perbaikan dan sisanya masih perlu penanaman baru. "Ini sambil menyelesaikan yang 800 ribu hektare akan dibangun," ujar Zulhas.
Selain itu, rapat itu juga membahas pembangunan enam hub logistik untuk produksi pakan. Hal ini bertujuan agar pasokan pangan domestik tidak hanya bergantung pada satu atau dua perusahaan.
Pemerintah juga merencanakan pembangunan fasilitas pengolahan padi dan jagung melalui skema rice and corn processing unit (RnU). Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan bahwa pengelolaan tiga BUMN Agrinas nantinya tidak akan menggunakan suntikan penyertaan modal negara (PMN).
Rosan mengatakan, dukungan finansial kepada tiga BUMN baru itu akan berasal dari dividen yang diterima dari BUMN yang tergabung dalam Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia.
"Jadi kami analisa itu semua, nanti sesuai dengan kriteria dan parameternya. Tapi pada intinya kami Danantara sebagai induk dari Agrinas," kata Rosan yang juga menjabat sebagai Kepala Danantara.
Rosan mengatakan Danantara akan mengevaluasi kebutuhan serta struktur keuangan Agrinas untuk memastikan agar perusahaan tersebut memiliki fondasi yang kuat.
Sebelumnya beredar kabar bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menyiapkan suntikan modal mencapai Rp 8 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2025 untuk Agrinas.
Rapat terbatas mengenai Agrinas juga dihadiri oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.