Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Siap Bebaskan Separuh Sandera
Hamas telah memberi tahu para mediator bahwa mereka menyetujui proposal gencatan senjata terbaru untuk Gaza. Mereka juga siap melanjutkan negosiasi untuk membahas upaya mengakhiri perang Israel di Gaza.
“Hamas, bersama dengan faksi-faksi Palestina, menyampaikan penerimaan mereka atas proposal yang diajukan kemarin oleh mediator Qatar dan Mesir,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan singkat pada hari Senin (18/8) dikutip dari Al Jazeera.
Seorang sumber yang mengetahui perundingan tersebut mengatakan bahwa proposal tersebut mencakup penghentian sementara operasi militer selama 60 hari. Tentara Israel juga akan direlokasi untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan.
Separuh dari 50 tawanan Israel akan ditukar dengan tahanan Palestina dalam jangka waktu yang sama. Sumber tersebut mengatakan proposal baru itu akan menandai awal menuju solusi komprehensif.
Pengumuman Hamas muncul setelah Perdana Menteri Qatar sekaligus Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi di Kairo.
Selama dua tahun terakhir, Hamas telah menerima proposal gencatan senjata dan pembebasan tawanan Israel dan Palestina, namun Israel menolaknya dan bersikeras melanjutkan perang.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia telah berbicara dengan menteri pertahanan dan kepala staf mengenai rencana untuk Kota Gaza. Sedangkan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengatakan Hamas bersedia membahas pembebasan sandera karena kekhawatiran Israel mengambil Kota Gaza.
Serangan Israel ke Gaza kini telah menewaskan lebih dari 62.000 warga Palestina dan mengancam pengungsian massal lebih lanjut di tengah kelaparan yang ditimbulkannya.