Prabowo Bertemu Perusahaan Teknologi dan Pertahanan UEA EDGE Group, Bahas Apa?

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/bar
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).
21/10/2025, 17.51 WIB

Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan pimpinan perusahaan teknologi dan pertahanan asal Uni Emirat Arab (UEA), EDGE Group, di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (21/10). Mereka didampingi oleh Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al-Dhaheri.

Rombongan EDGE Group yang terpantau hadir dalam pertemuan tersebut adalah Ketua Dewan Direksi EDGE Group Faisal Al Bannai dan Presiden Dukungan Perdagangan EDGE Group Omar Al Zaabi. Faisal Al Bannai juga merupakan Sekretaris Jenderal Advanced Technology Research Council.

Setelah pertemuan, Faisal Al Bannai mengatakan Indonesia merupakan mitra dan negara sahabat UEA. Hubungan tersebut membuka peluang banyak kerja sama antar kedua negara.

Kendati demikian, ia enggan menjelaskan potensi kerja sama yang akan terjalin dengan Indonesia nantinya. "Saya pikir Duta Besar yang akan memberikan informasi tersebut," kata Faisal Al Bannai.

Abdulla Salem Al-Dhaheri mengatakan pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan tamu rombongan UEA lebih banyak membahas soal hubungan bilateral antara kedua negara.

Dia mengatakan, kerja sama antara Indonesia dan UEA saat ini semakin luas, antara lain mencakup proyek infrastruktur, pendidikan, pertanian hingga energi terbarukan. Al-Dhaheri menjelaskan hubungan perdagangan UEA-Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan belakangan ini.

Ia menjelaskan, total perdagangan bilateral kedua negara saat ini mencapai US$ 5 miliar. Nominal ini naik signifikan dibandingkan nilai perdagangan senilai US$ 1,9 miliar pada 2021.

"Seiring waktu, hubungan ini semakin berkembang. Sebelumnya, kerja sama hanya terkonsentrasi pada tiga bidang utama, yaitu minyak dan gas, pelabuhan, dan pendidikan," kata Al-Dhaheri.

Ia mengatakan, UEA juga telah berinvestasi pada sejumlah fasilitas penting di Indonesia. Salah satunya yakni pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Wadung Cirata, Jawa Barat yang diresmikan oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada November 2023 lalu. PLTS Cirata merupakan proyek patungan antara PLN dan perusahaan asal UEA, Masdar.

Al-Dhaheri juga mengatakan bahwa UEA juga sudah aktif berinvestasi dalam sektor energi melalui Mubadala Energy. Perusahaan ini mengelola gas alam di Laut Andaman, Aceh. "Mereka menemukan cadangan besar yang bahkan tidak ditemukan di Indonesia selama dua puluh tahun terakhir," ujarnya.

Ia enggan bicara banyak saat ditanya wartawan ihwal potensi kesepakatan bisnis alat pertahanan antara EDGE Group dan Pemerintah Indonesia. "Terima kasih banyak ya," ujar Al-Dhaheri

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu