Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyelenggarakan Jakarta Job Festival 2025 pada Kamis, 13 November 2025. Ini merupakan job fair terakhir tahun ini yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta.

Acara bursa lowongan kerja ini diikuti 90 perusahaan swasta dan lembaga pengerah jasa tenaga kerja ke luar negeri. Tujuannya, agar masyarakat mendapat pekerjaan yang layak, sekaligus mengurangi pengangguran di Ibu Kota. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta Syaripudin memperkirakan ada 10 ribu pencari kerja yang mendatangi Jakarta Job Festival 2025 selama dua hari pameran (13-14 November) di Balai Kartini, Jakarta. Dia menyebut, sejak Februari 2025, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta rutin menggelar job fair, termasuk untuk para penyandang disabilitas. 

“Kami berharap pameran ini jadi sebuah media untuk mempertemukan antara pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja secara langsung,” kata Syaripudin, Kamis (13/11). 

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyebut acara ini adalah momen terbukanya lapangan pekerjaan seluas-luasnya, termasuk untuk para penyandang disabilitas. Menurut Rano, saat ini masih ada sekitar 330 ribu pengangguran di wilayah DKI Jakarta. “Ini (Jakarta Job Festival 2025) momen untuk membuka peluang kerja. Mari kita ciptakan lowongan kerja di negeri sendiri,” kata Rano.   

Berdasarkan informasi Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta yang merujuk Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2025, ada 5,13 juta penduduk Jakarta yang bekerja. Jumlah itu naik sebanyak 20,69 ribu orang dibanding Agustus 2024.

Direktur Jenderal Penempatan Kementerian P2MI, Ahnas, menilai Jakarta Job Festival 2025 adalah kolaborasi yang penting antara pemerintah dengan dunia usaha dalam menyediakan lapangan kerja. Apalagi, pada sidang kabinet 20 Oktober 2025, Presiden Prabowo Subianto memberi arahan agar 500 ribu pekerja migran Indonesia bisa memanfaatkan peluang berkarier di luar negeri, terutama di sektor manufaktur, caregiver, dan lainnya. 

Dari total 90 perusahaan yang mengikuti Jakarta Job Festival 2025, ada 20 perusahaan pengerah jasa tenaga kerja Indonesia ke mancanegara. Mereka menawarkan jasa lowongan pekerjaan untuk bekerja di Jepang, Korea Selatan, Turki, Kanada dan sejumlah negara di Timur Tengah. 

Ahnas mengatakan, saat ini masih tersedia 359 ribu lowongan kerja ke luar negeri. Dari jumlah tersebut, 70 ribu sudah terisi oleh pekerja migran Indonesia dan masih tersisa ratusan ribu lowongan pekerjaan.

“Pameran Jakarta Job Festival 2025 ini ibaratnya job matching. Perlu strategi khusus bagaimana menempatkan tenaga kerja Indonesia. Kami ingin merealisasikan impian warga Jakarta yang ingin bekerja ke luar negeri,” ujar Ahnas. 

Harapan Mendapat Kerja

Di antara ribuan para pelamar kerja, Eka Alenta (18 tahun), berdoa bisa mendapatkan pekerjaan idaman lewat Jakarta Job Festival 2025. Ia baru lulus dari SMK pada Mei 2025. 

Eka sangat antusias mendatangi Jakarta Job Festival 2025 dengan tiba lebih awal, 10 menit sebelum pameran lowongan kerja dibuka. Di dalam tas ranselnya, ada setumpuk amplop berisi surat lamaran kerja dan CV yang sudah disiapkan dari rumah. 

Dari 90 perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan di pameran itu, Eka menyebut ada lima lowongan kerja yang sesuai kriterianya. Ia mendatangi sebuah booth perusahaan yang sedang membuka lowongan kerja dan tanpa ragu menyorongkan amplop cokelatnya. 

Dalam Jakarta Job Festival 2025, Eka mengincar pekerjaan sebagai admin untuk perusahaan di dalam negeri. Kepada Katadata, ia mengaku belum berani mencari rezeki ke luar negeri karena merasa belum cukup nyali. 

Sebelum pulang, Eka memotret kode-kode QR yang dipajang di depan booth para peserta pameran. Sebab di Jakarta Job Festival 2025, para pencari kerja bisa memasukkan lamaran kerja lewat QR code tersebut. “Kode QR loker ini, bakal saya share ke saudara saya yang juga sedang mencari kerja,” kata Eka.  

Jakarta Job Festival 2025 juga dihadiri sejumlah penyandang disabilitas karena ada beberapa perusahaan yang membuka kesempatan kerja untuk mereka. BUMD DKI Jakarta sendiri sudah mempekerjakan 150 penyandang disabilitas. Hal ini dilakukan sebagai wujud komitmen Pemprov DKI dalam memberikan kesempatan bekerja seluas-luasnya kepada masyarakat tanpa membeda-bedakan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.